Real Love

281 56 12
                                    

Orang yang mengetahui hubungan kami hanya keluarga Neteyam saja, yang lainnya tidak ada yang tahu, saat aku sedang berburu ikan sendirian, tiba tiba Ao'nung mendatangi ku, "Hey, sedang apa kau disini? Bukan kah disini sedikit berbahaya bagi seorang perempuan?" tanya Ao'nung, "Aku hanya ingin berburu ikan besar untuk makan malam, dan jangan anggap aku perempuan remeh" jawabku dengan sedikit kesal, aku dari dulu selalu merasa kesal melihat Ao'nung, karena dia sangat membuat aku dan Neteyam terpancing emosi, huh rasanya ingin memukul nya saja, "W-woah, tenanglah aku tidak meremehkan mu, aku hanya menyampaikan apa yang ayahku bilang, Oh ya ingin kutemani? Aku juga ingin berburu ikan" ucap Ao'nung dengan membuang muka nya, aku tak tau mengapa ia mengucapkan itu sembari membuang muka, "Tidak, terimakasih, pergilah, aku ingin sendirian" jawabku dengan langsung meninggalkan Ao'nung.

Akhirnya aku berburu ikan ditempat lain, dan aku mendapatkan ikan lalu pulang, saat pulang Tsireya menanyakan sesuatu kepada ku, "Hey (name) bagaimana? Lancar?" Tanya Tsireya sambil memeluk ku, "Huh? Apanya lancar? Berburu ikan? Ah iya lancar kok, aku dapat 2 ekor ikan besar" jawabku dengan kebingungan, "Hah? Tunggu apa yang kau bicarakan? Bukannya tadi Ao'nung menyatakan perasaannya kepadamu? Iya tidak?" tanya Tsireya sambil menatap ku dengan tajam, "Hah? Menyatakan perasaan? Ao'nung?" saut Neteyam dari dalam rumah, "Iyaa, Ao'nung menyukai (name) sejak kalian datang kemari, anak itu sudah seperti orang gila, dia sering mengikuti (name) diam diam" jawab Tsireya.

Lalu Neteyam langsung memanggil Ilu dan entah kemana Neteyam pergi, aku merasakan jika Neteyam cemburu? Itu hal wajar di sebuah hubungan, aku berpikir jika ia akan menanyakan hal ini langsung kepada Ao'nung, aku merasakan firasat tidak enak untuk Neteyam, tetapi aku berusaha untuk tenang dan membantu Ibu Neteyam memasak ikan tersebut.

Lalu saat sore hari, Lo'ak membawa Neteyam dengan badan babak belur, aku langsung berlari kearah Neteyam, "Kau ngapain saja hingga babak belur? Apa ada yang menindas mu?" tanya ku dengan menangis sesegukan, "Ya, aku babak belur dengan Ao'nung (name)" Jawab Neteyam sambil memelukku, aku dan Lo'ak membawa Neteyam untuk kembali ke rumah dan mengobati nya, lalu saat kami makan malam, Ayah Ao'nung dan Ao'nung datang kerumah dan mencari Ayah Neteyam, "Jake, apa benar anakmu bertengkar dengan anakku?" tanya ayah Ao'nung, "Neteyam? Apa yang kau lakukan kepada Ao'nung?" tanya Ayah Neteyam dengan berbisik kepada Neteyam, lalu Neteyam berdiri dan mengucapkan "Apa salahnya? Jika seseorang menyukai orang, harusnya mencari tahu tentang orang itu terlebih dahulu kan?, aku belum bilang kepada kalian ya? Bahwa (name) kekasihku, dalam hubungan apa salah nya untuk cemburu?" jawab Neteyam dengan sedikit kesal, aku langsung menarik Neteyam untuk keluar rumah dan mengajaknya ke bukit terdekat untuk menjelaskan semuanya, "Neteyam, Ao'nung belum menyatakan perasaan nya kepadaku, kami hanya berpas-pasan, memang gerak gerik nya seperti ingin menyatakan sesuatu, tetapi aku langsung pergi meninggalkan nya, aku saja baru tahu dari Tsireya" ucapku sambil memeluk Neteyam, "Oh, baguslah, apakah kita harus menikah sekarang saja agar semua orang tahu kamu milikku (name)?" jawab Neteyam sambil menatap mataku, "Umur kita belum cukup Neteyam, kita terlalu muda, kita juga sibuk untuk mempersiapkan sesuatu kan? Lagian kamu sudah berjanji jika nanti setelah usai perang kamu akan menikahi ku?" jawab ku dengan mempererat pelukanku, "ah iya aku lupa, baiklah (name), kau milikku seorang (name), dan aku milikmu seorang" ucap Neteyam sambil mencium pipiku, "Iya Neteyam, aku milikmu".

I Will Love You, Forever.  UPDATE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang