Again?

242 47 14
                                    

Suatu malam, aku sudah tertidur lelap, lalu aku mencium bau asap, aku merasakan dejavu, benar, ini terjadi kedua kalinya, yaitu bangsa langit membakar desa Metkayina, aku segera membangun kan semua orang dan mulai menyerang bangsa langit, peperangan di pimpin olehku, aku terlalu fokus untuk menghancurkan kapal mereka, hingga aku tak tau bahwa Tsireya, Kiri, Tuk dan Lo'ak tertangkap oleh bangsa langit, lalu aku langsung bergegas menyelamatkan mereka, aku menyusup ke kapal mereka, aku tidak sendirian, aku ditemani dengan Neteyam, Aku mengalihkan perhatian bangsa langit dan Neteyam membuka borgol mereka berempat, lalu Neteyam membantuku untuk menyerang mereka, huh siapa sangka? Aku bisa menggunakan tembak dengan cara keren, aku langsung membantai semua orang yang ada di kapal itu, tetapi musuh utama kami sangatlah kuat.

Aku tidak mendapatkan kesempatan untuk memberikan serang balik, ia terus menerus menembakan kearahku, lalu aku mendapatkan kesempatan serang balik, tetapi tembakan ku sedikit melenceng, tembakan ku hanya terkena pinggang nya, tetapi sebenarnya orang itu memburu Ayah Neteyam, yaitu Jake, Jake mengalihkan perhatian, akhirnya aku, Neteyam, Tsireya, Tuk, Kiri dan Lo'ak pergi mencari tempat aman, ternyata aku, Kiri dan Tuk tertangkap lagi, hanya Lo'ak dan Tsireya yang lolos, Neteyam kembali untuk menyelamatkan ku, tetapi itu sangat sulit, aku langsung melemparkan tembak ku ke arah Neteyam, Neteyam segera menyerang mereka, saat musuh sedang lengah, Neteyam membebaskan kami, dan saat aku berhasil kabur dari kapal, aku di bawah kapal bersama Ilu ku menunggu Neteyam, Neteyam kembali, tetapi ada yang aneh dengannya? Ada salah satu bagian tubuh Neteyam tertembak, aku langsung mengangkat nya ke atas Ilu dan membawanya ke pesisir terdekat, sedangkan di lain sisi Orang Tua Jake berusaha melawan musuh utama itu, itu sangat sulit.

Aku mencoba menahan Neteyam untuk bertahan, "(name) kau sangat hebat saat menggunakan benda itu" ucap Neteyam sambil memandang ku, "Hah? Apasih? Kenapa bisa pinggang mu tertembak Neteyam?" tanya ku sambil menahan nangis, "Ini tidak sakit kok, biasa saja" jawab Neteyam sambil mengelus pipi ku, "Ah, sepertinya aku mengingkari janji ku ya, tapi tidak denganmu (name), kau sudah menepati janji mu untuk menemani ku kan? Sekarang janji mu sudah terpenuhi".

Aku tak menyangka jika itu adalah Kata-kata terakhirnya.

I Will Love You, Forever.  UPDATE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang