14. I MISS YOU

1.1K 79 11
                                    

Hi hi! Udah lama banget nggak up cerita ini hehe. Mulai hari ini dan seterusnya aku bakal fokus sama cerita ini dan lebih konsisten buat update❤️. Tunggu setiap part-nya ya

Untuk info lain mengenai cerita ini bisa mampir di ig @alicekyliee_

Happy reading

.
.
.

14. I MISS YOU

Pohon-pohon lebat dengan suasana gelap menjadi pemandangan di sisi mobil hitam yang kini melintas. Suara binatang juga saling bersahutan, terutama suara burung. Tidak bisa dibayangkan apabila malam telah tiba, tempat ini akan menjadi seperti apa jika siang saja sudah lumayan gelap seperti ini. Apalagi tidak ada lampu, benar-benar minim cahaya. Jika di film, ini akan menjadi tempat syuting horor, karena suasana yang begitu mendukung.

Jaemin menoleh ke arah Luna yang masih gemetar ketakutan. Bukan takut pada Jaemin, tetapi takut pada Thomas yang akan membunuhnya nanti jika pria tua itu tahu bahwa dirinya yang memberi tahu alamat dan letak rumah Thomas.

"Sepertinya masalahmu akan lebih besar lagi hari ini." Luna hanya melirik Jaemin, wanita itu tak mau menatapnya dengan jelas.

Setelah menempuh waktu yang hampir memakan waktu 1 jam, akhirnya mobil hitam itu terparkir sempurna di depan rumah Thomas.

Mengingat Livya sedang berada bersama Thomas. Pikirannya menjadi gelap dan tak peduli sekitar. Ia keluar dari mobil dan langsung berlari menendang dengan keras pintu besar itu hingga terbuka. Setelah terbuka, matanya menjelajahi setiap sudut ruangan. Menjadi tempat di mana Thomas menyembunyikan gadis yang selama ini ia cari.

Sepi seperti tidak ada siapapun di sana.

"Thomas keluar kau, bajingan!"

Jaemin menatap Luna yang sudah menyusulnya bersama dengan Mark. "Dimana Thomas, Luna, hm?" Meski Jaemin bertanya dengan lembut, tapi tidak dengan tatapannya. Tatapan itu menjadi tatapan maut.

Luna menggeleng. "Aku tidak tahu, tadi dia ada. Aku tidak tau dia sekarang berada di mana."

Jaemin berkacak pinggang. "Ck! Bajingan! keluar kau sekarang. Jika tidak, aku tak segan-segan menyuruh suruhanku membakar perusahaanmu serta rumahmu!"

Pintu kamar mandi terbuka, pria tua yang dicari oleh Jaemin keluar dengan pakaian lengkapnya. Dia sedikit tersentak mendapati Luna di sana. Dia pikir hanya Jaemin saja yang ke sini.

"Akhirnya kau keluar juga. Padahal tadi aku sudah mau menelpon suruhanku." Jaemin tersenyum seringai.

"Oh, kau di sini. Luna? Kenapa ada padamu?"

"Tentu aku yang menyuruhnya untuk mendapatkan semua kebenarannya dan lokasi rumahmu. Aku tau semua tentang perjodohan ini." Jaemin menatap Luna sekilas. Wanita sedang menunduk.

Thomas mengeraskan rahangnya hingga pembuluh darahnya terlihat. "Luna!"

Luna kembali gemetar. "Maaf, Tuan. Aku diancam olehnya. Maaf. Tapi tidak semua kebenaran aku katakan padanya."

Thomas berjalan mendekati Luna dengan kedua tangan yang mengepal.

Plak!

SIT DOWN! | JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang