10. HILANG

1.9K 121 12
                                    

Suara televisi yang menyala memberi sedikit suara dari kesunyian yang ada. Air berwarna bening berputar sesuai bentuk dari gelas yang diputar-putar oleh seorang pria. Pria itu duduk di hadapan televisi besar dengan kedua kaki yang ia taruh di atas meja sambil menaikkan sudut bibirnya.

Pergerakan ringan dari sofa mengalihkan perhatiannya dari televisi ke orang di sampingnya yang baru saja mendaratkan pantatnya di sana.

"Dari mana saja?" tanya pria yang meneguk habis alkohol di gelasnya. Tak lain adalah Thomas.

"Ada beberapa hal yang harus aku urus," jawab lelaki yang tadi duduk di samping Thomas. Tak lain dan tak bukan adalah suruhannya. Lucas.

Lucas melepas jaketnya kasar dengan napas yang tidak beraturan. Ia mengambil ponselnya yang ada di dalam saku, terlihat di layar kunci banyak panggilan tak terjawab dari Thomas.

"Ada apa meneleponku?"

"Aku ingin meminta sebuah informasi. Kenapa tidak dijawab?"

Lucas mengambil gelas kosong di atas meja dan menuangkan sedikit alkohol di sana. "Ponselnya aku tinggal di dalam mobil."

"Jadi, ada informasi tentang Jaemin hari ini?"

"Ada!" Lucas menegakkan badannya setelah meneguk minumannya. "Aku baru saja mendapatkan informasi bahwa di rumah Jaemin terdapat seorang gadis. Entah itu siapa. Yang aku tahu, Jaemin tidak sembarang membawa seorang gadis dalam rumahnya. Jangankan membawa, berdekatan dengan seorang gadis saja seperti memiliki elergi dia."

Lucas kembali menyandarkan tubuhnya. "Jaemin juga anak tunggal. Jika Jaemin benar-benar membawa gadis asing ke rumahnya, itu tandanya gadis itu berarti baginya."

"Sepertinya kau bisa menggunakan gadis itu sebagai umpan. Tapi aku tidak menyarankan itu, karena aku sendiri tidak suka jika seorang gadis dijadikan sebagai mainan kecuali dia sendiri yang memintanya," lanjutnya.

Thomas berdecak. "Ck! Jadi kau ini berniat membantuku atau tidak?"

"Tentu."

"Dari mana kau mendapatkan informasi itu?"

"Dari suruhanku," ujar Lucas.

"Kau memiliki surahan?"

"Iya, aku malas untuk mencarinya sendiri. Membuang tenaga."

"Bagus, bawa gadis itu padaku. Culik dia," pinta Thomas.

"Aku sudah bilang tidak menyarankan ini!" pungkas Lucas kesal.

"10 juta."

"Tidak!"

"60 juta."

"Tidak, Thomas!"

"800 juta." Lucas terdiam. Matanya menatap tajam Thomas yang menampilkan senyuman bajingannya.

Jumlah uang yang disebutkan Thomas sukses membungkam mulut Lucas yang tadinya menolak. Siapa yang tidak tergiur dengan itu, walau tidak banyak tapi bagi Lucas itu sangat ada gunanya.

Ditambah lagi sekarang Lucas adalah seorang pengangguran yang membutuhkan banyak uang. Ini adalah salah satu alasan dirinya berani menjadi suruhan Thomas. Tentunya karena uang yang pernah dijanjikan oleh Thomas saat itu.

Sebenarnya ini sangat merugikan dirinya nantinya. Dia bisa saja tertangkap polisi atau mati. Dan Thomas akan melarikan diri meninggalkan dirinya. Tapi uang yang dijanjikan oleh Thomas kalah dengan konsekuensi yang akan ia terima nantinya.

Dengan berat hati dan ragu, ia menerima untuk menjadi bagian dari Thomas.

"Oke, deal!" setuju Lucas. Thomas tersenyum penuh kemenangan.

SIT DOWN! | JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang