8

1.3K 120 1
                                    

Seperti ada hantaman kuat mengenai hatiku, sangat ingin aku menyumpal mulut laknat nya yg telah berkata kotor. Mencakar wajah tampannya yg tidak beretika menunjukkan diri di rumah ku.

"Keluar! Kenapa kamu bisa di sini?"

"Kamu mengusirku?"

"Ya! Apa kamu tuli?"

Mark malah tertawa terbahak-bahak membuatku muak. Aku mengepalkan tangan berlari menerjang nya , namun sia-sia karena mark ternyata jauh lebih kuat. Dan, aku melupakan seberapa kuat saat malam berbadai itu dia memperkosa ku dengan keji.

Sungguh sial, kini tubuh ku terjengkal ke lantai. Mark menyeringai saat aku beringsut menjauh. Dia malah mendekati ku menjambak rambut ku.
Ini sangat menyakitkan.

Ia melempar tubuh ku ke ranjang. Aku meringis keras, rasa nya kepala ku pening luar biasa. Bukan saatnya lemah. Tuhan, kuatkan aku.

Pandangan ku nyalang menatap Mark yg memperhatikan ku lapar bagai singa yg siap menerkam mangsa nya.

"Kenapa kamu seperti ini, Mark? Kita bisa bicara baik-baik, kumohon"lirih ku berharap mark mengerti. Namun, sedikit pun mark tidak mengacuhkan nya. Aku menatap takut padanya yg melepaskan satu persatu kancing kemeja nya dan melempar nya asal.

Tubuh ku kaku seakan mati rasa.
Saat Mark mulai merangkak naik ke atas ranjang aku menggeleng keras memperingati nya ini adalah kesalahan besar karena sebentar lagi mark akan menikah dengan Renita.

"Mark, sadarlah!"

"Diam! Kamu banyak bicara. Aku muak dengan kepolosan mu yg sangat pintar memanipulasi ku. Aku Bukan lelaki idiot yg selalu bisa kamu akali" teriak nya.

Aku tercekat dengan kalimat yg terlontar dari mantan suamiku.
Suhu dingin seketika menembus tubuh ku saat Mark menarikku, merobek paksa pakaian ku.

Tidak! Perlawanan ku habis, rasanya kering di tenggorokan. Sungguh aku tak mampu menghentikan keadaan.
Mark sangat beringas tidak peduli tangisan ku, ia mengoyak dan menyingkirkan pakaian ku begitu saja.

Aku meneguk Saliva, air mataku mengalir saat Mark mencium bibirku.
Mengigit nya dan melumatnya tanpa ampun. Ini kedua kalinya dia menyentuh ku dengan paksa setelah perceraian di antara kami.

Kenapa? Aku tidak mengerti alasan mark bertindak segila ini. Menodaiku dengan jejak panas di kulit tubuh ku.
Meremas payudara ku dan mengulum puting ku.

Tubuh ku bergetar, aku tahu aku munafik, tubuh ku terlalu cepat menerima sentuhan seksual nya.

"Murahan!" Dirinya mengumpat saat menurunkan celana dalam ku. Menyentuh lipatan kewanitaan ku dan mengusap nya dengan gerakan cepat.

"Aaahhh...."desahan kotor itu keluar dari bibir ku membuat Mark semakin senang. Pangkal paha ku semakin di perlebar, wajah mark tenggelam di tengah nya. Menyedot cairan dari liang sempit ku. Tubuh ku kembali mengejang, sesuatu meledak di dalam aliran darah ku membuatku pening.

"Mark, henti ..

Kalimat ku terputus saat mark menyerang bibir ku lagi, mencium ku membabi buta. Aku melenguh di sela ciuman saat mark memasuki ku, membelah dunia pikiran ku.

Ciuman mari berpindah ke leher ku dengan pergerakan tubuh nya yg terus mengentak semakin dalam, aku hanya menatap nanar langit-langit kamar, terlalu pasrah mungkin menyukai.

Mataku terpejam mendengar erangan mark yg sebentar lagi mencapai pelepasan nya. Air mataku menetes , sakit sekali merasakan tangan kokoh itu meremas kuat pinggul ku.

Mark mendesah panjang bersamaan lahar panas yg di siramkan pada rahim ku. Tubuh nya ambruk menimpaku dengan nafas yg tidak beraturan.

"Kamu akan menyesali ini ,Mark" bisikku pilu tepat di telinga nya.

Perlahan ia bangkit menatap ku dengan kilatan tajam. Satu tangan nya mencengkram pipiku dengan ibu jari menyapu bibirku yg memerah.

"Aku tidak pernah menyesalinya, tidak sekalipun, haechan" bisik nya mulai bergerak menghujamku lagi.

Ini gila. Aku histeris berusaha menyingkirkan nya darimu, namun Mark hanya tersenyum kecil, menahan kedua tangan ku yg memukul dada nya. Kini tangan ku terkunci dengan tangan nya, menempel pada Kasur.

Aku mengigit bibirku menahan desahan. Kening ku mengerut saat Mark bergerak semakin liat, dan malam itu menjadi saksi panjang Mark menyentuh ku tanpa logika lagi.

TBC

Love Talk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang