ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Play this song : Sempurna - Andra and The Backone
~~
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah saat dimana Bintang mengetahui hubungan antara Bulan dan Bumi, Kakaknya lebih sering mengantar jemputnya saat akan pergi bekerja dan selalu mengingatkan untuk segera menjauhinya.. ya memang Bintang tak secara langsung menyuruhnya memutuskan Bumi tetapi Bulan mengerti maksud dari Bintang, Bumi juga telah mengetahui alasan mengapa Bintang terlihat tak menyukainya-- Bulan yang memberi tau mengenai semuanya.
Setelah di sibukan dengan berbagai tugas kuliah dan telah menyelesaikan UAS, lagi lagi liburan semester telah tiba. Liburan semester juga lumayan lama-- saat ini ia tengah duduk di ruang tengah sembari menunggu Adiknya pulang sekolah.
Bulan tak mengambil jam kerja seharian, ia tetap mengambil part time― sengaja sih karena saat bekerja sambil berkuliah sungguh melelahkan, Bulan kerap menangis jika satu hari itu terasa sangat melelahkan untuknya apalagi saat awal berkuliah ia masih harus beradaptasi. Saat liburan tiba Bulan memutuskan untuk tetap mengambil part time karena ingin menggunakan waktu luangnya dengan bersantai.
Suara ketukan pintu terdengar, Bulan berfikir jika itu adalah Adiknya. Ia tetap dalam posisi duduknya karena berfikir Langit yang sudah pulang. Tak lama suara ketukan pintu kembali terdengar membuat Bulan menghembuskan nafasnya pelan lalu bangkit dan berkata pelan "Kenapa ga langsung masuk aja sih"
Setelah membuka pintu Bulan terkejut mendapati Bumi menghampirinya.
"Kangen ga?"
Wajah Bulan sumringah, ia memang rindu pada kekasihnya ini. Bulan lantas mendekat dan segera menerjang tubuh Bumi untuk ia peluk, Bumi tertawa ia juga segera membalas memeluk erat kekasihnya "Ikut yuk kebandara"
"Kak Bumi mau pergi? Kok ga ngasih lebih dulu malah dadakan gini" Ucap Bulan kesal menatap Bumi.
Bumi terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya, gemas sekalii "Ngga sayang, kita mau jemput seseorang di bandara"
"Eumm jemput siapa?"
"Ya ntar tau sendiri, dasar kepo" Bumi menarik pela hidung Bulan yang langsung di pelototi oleh sang empu.
"Gapapa kan keluar bareng? Jam segini Bang Bintang belum pulang kan?
Bulan mengangguk "Gapapa kok, aku juga udah kangen sama Kak Bumi"
Bibir Bumi tertarik ke atas tersenyum mendengarnya, iyaa Bulan menang sudah tak akan sungkan mengatakan hal-hal seperti ini "Aku ganti baju sebentar, Kak Bumi nunggu di luar gapapa?"
Bumi menganggukan kepalanya, ia membiarkan Bulan menutup pintu rumahnya. Bumi menyandarkan punggungnya, bersedekap dada menunggu dengan sabar kekasihnya yang tengah bersiap.
Matanya yang menatap sekeliling tak sengaja beradu tatap dengan Langit dan setelahnya sadar jika di belakang Langit terdapat Bintang yang berjalan menuju kearahnya "Ngapain lo disini?"
"Oh itu, mau ngajak Bulan keluar sebentar. Boleh kan Bang?" Walaupun di tatap datar tanpa ekspresi oleh Bintang, Bumi tetap harus mengatakan yang sebenarnya kendati sudah berfikiran jika Bulan tak akan di perbolehkan keluar bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOON | Lizkook ✓
Teen Fiction― Malam itu sinar bulan terlihat begitu terang, suara ombak yang mengalun indah seolah tengah menemani kita yang tengah menyusuri indahnya laut malam kala itu. Di lihatnya bibir itu berkali-kali melemparkan segaris senyum bahagia saat pandangannya b...