ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ"Until our next eclipse, My Moon."
Play this song : Moving On - Kadolineㅤ
~~
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sabtu pagi ini Bulan tengah membantu Ibunya memasak, dirinya tersenyum seolah tidak ada yang terjadi kemarin. Hari ini adalah hari dimana Bumi akan bertunangan, seharusnya ia bahagia kan.. Dirinya sudah mencoba ikhlas untuk menerima Bumi tidak bisa bersamanya.
Ayu memandang Bulan sekilas, setelahnya menyadari jika wajah Bulan pucat "Bulan sakit? Wajahnya pucat"
Bulan mengerjapkan matanya, sedari malam ia memang mual dan merasa badannya kurang sehat "Bulan gapapa kok Bu"
Menggerakan tangannya untuk mengelus pipi anak perempuannya, Ayu tersenyum "Kalau tidak enak badan, Bulan bisa istirahat"
Merespon ucapan Ibunya dengan anggukan pelan, ia akan baik-baik saja..
"Tetehh--" Panggil Langit menghampirinya.
"Ada apa Langit?"
"Teh, mau pinjam buku belajar Teteh yang dulu buat masuk perguruan tinggi" Ucapnya.
"Oh itu― Udah Teteh pisahin, kamu ambil aja di kamar sana. Di bawah meja belajar disana bukunya"
"Oke, Makasi Teteh.."
Dengan segera Langit menuju kamar Bulan, ia akan sering menggunakan waktu senggangnya dengan belajar seperti ini. Dirinya memang telah ikut test masuk perguruan tinggi dengan beasiswa, tinggal menunggu pengumuman. Bisa saja dirinya tidak lolos kan.. jadi dia menyiapkan diri untuk mengikuti test yang lainnya.
Sesampainya di kamar Kakaknya, Langit langsung menuju meja belajar yang di maksud oleh Bulan. Ia segera mencari-cari, dan akhirnya ia berhasil menemukan tumpukan buku yang ia butuhkan. Merasa tidak puas karena hanya mendapat 2 macam buku, ia kembali membuka laci-laci yang ada di meja belajar Bulan.
Sedikit tidak sopan tetapi Langit sudah izin kan.. Disana Langit tidak menemukan apapun, laci terakhir yang belum ia buka adalah laci paling bawah dan paling kecil. Langit berfikir jika laci tersebut mana mungkin berisi buku-buku, tetapi tangannya tetap membuka laci tersebut. Ia berhenti bergerak saat benda yang pertama kali di lihat di laci tersebut adalah sebuah kertas test kehamilan yang sedikit rusak, berusaha berfikir positif Langit kembali menggerakan tangannya untuk mengambil benda itu.
Perlahan ia membukanya, menemukan sebuah alat testpack. Mulai memegang testpack tersebut, ia tersadar jika bergaris 2 merah. Testpack ini sudah terpakai kan berarti..? Dengan tangan bergetar Langit mencari-cari petunjuk dari kertas testpack tersebut, saat menemukannya Langit hanya membuka lebar matanya. Ia kembali beralih menatap testpack yang bertanda garis 2 itu, memastikan jika penglihatannya tidak salah kan..
Masih berusaha berfikir positif, Langit berfikir jika mungkin ini bukan milik Tetehnya. Dengan tergesa ia berdiri, sedikit berlari menghampiri Bulan yang masih berada di dapur dengan Ayu. Menyadari kehadiran Adiknya, Bulan kembali menatap Langit yang juga tengah menatapnya.
"Sudah ketemu buku-bukunya?"
Langit menggeleng, ia lantas mengangkat tangannya memperlihatkan sebuah benda yang ia bawa. Membuat Bulan terkejut begitupula dengan Ayu, ia tidak kalah terkejut "Ini― Punya Teteh?" Ucapnya dengan terbata-bata.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MOON | Lizkook ✓
Dla nastolatków― Malam itu sinar bulan terlihat begitu terang, suara ombak yang mengalun indah seolah tengah menemani kita yang tengah menyusuri indahnya laut malam kala itu. Di lihatnya bibir itu berkali-kali melemparkan segaris senyum bahagia saat pandangannya b...