Bab 25

46.1K 4.7K 64
                                    

Kembali ke Surabaya, orang yang pertama ingin Mirna temui adalah Yudha. Saat ini kepala Mirna diisi oleh berbagai macam pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Yudha. Begitu menginjakkan kaki di stasiun, Mirna sudah menemukan mobil Yudha menunggunya. Tanpa membuang waktu, ia langsung masuk ke dalam mobil Yudha. Ternyata laki-laki itu tidak langsung mengantarnya pulang. Setelah perjalanan lima belas menit, akhirnya mobil berhenti di salah satu restoran Indonesia

Selagi menunggu pesanan diantar, Mirna memberanikan diri untuk langsung bertanya pada Yudha tentang alasan di balik perceraian laki-laki itu.

"Sakti adalah cinta pertamanya Ranti. Mereka bertemu lagi saat usia pernikahan kami dua tahun, tepat setelah kelahiran Leona." Yudha menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. "Dari situ, mereka jadi sering ketemu. Awalnya saya nggak curiga. Karena Ranti dan Sakti seperti teman pada umumnya. Tapi ternyata mereka punya hubungan di belakang saya."

"Terus?" Mirna tidak melepaskan pandangannya dari Yudha sama sekali.

"Mereka jadi sering bertemu di belakang saya karena sering membahas soal tato. Karena kesibukan Ranti, saya sampe harus mempekerjakan baby sitter untuk menjaga Leona."

"Kapan Mas Yudha tau kalo mereka berdua selingkuh?" tanya Mirna penasaran.

"Entah saya yang tidak peka atau mereka bisa menyembunyikan dengan rapi, saya baru tau perselingkuhan itu saat Leona memasuki usia dua tahun," jawab Yudha. "Saya coba berpikir dan intropeksi diri setelah Ranti bilang kalo sudah dua tahun dia selingkuh di belakang saya. Karena melihat Leona yang masih kecil, saya mencoba untuk memaafkan Ranti dan mencoba membangun kembali rumah tangga kami."

Mirna mengakkan duduknya. "Mas Yudha mencoba untuk mempertahankan pernikahan kalian?"

Yudha mengangguk. "Saya mencoba, tapi hanya bisa bertahan satu tahun. Ternyata dalam satu tahun itu, Ranti masih tetap berhubungan dengan Sakti," jawabnya dengan tersenyum getir. "Saya cerita ini supaya kamu tau alasan kegagalan di penikahan saya sebelumnya," lanjutnya.

Mirna mengangguk. "Maaf kalo harus mengorek luka lama."

Yudha tersenyum, kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Saya harus ngasih tau kamu karena itu bagian dari masa lalu saya."

Mirna bertopang dagu menatap Yudha lekat. "Jadi, selama ini Mas Yudha bohong?"

Yudha mengerutkan keningnya. "Bohong?"

"Mas Yudha bilang kalo Bu Ranti menjalin hubungan dengan Pak Sakti satu tahun setelah kalian bercerai." Mirna ingat Yudha pernah mengatakan hal ini padanya.

Yudha diam sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk mengangguk mengangguk. "Saya nggak mau, suatu saat nanti Leona tau kalo Bundanya sudah deket sama Om Sakti sebelum orang tuanya bercerai. Itu akan membangun image negatif untuk Ranti."

Mirna tertegun mendengar alasan itu.

"Saya mau menutup aib Ranti. Jadi kalo nanti Leona udah besar, dia tau kalo Bundanya dekat sama Om Sakti, satu tahun setelah perceraian orang tuanya. Bukan sebelum perceraian orang tuanya."

Mirna merasa salut dengan pemikiran Yudha. "Makasih udah mau kasih tau aku. Pasti nggak gampang buat ceritain ini semua."

"Sama-sama." Yudha meraih sebelah tangan Mirna. "Makasih udah mau dengerin semuanya."

Mirna menganguk.

Pesanan minuman lebih dulu diantar. Mirna memesan lemon tea, sedangkan Yudha memesan kopi dan air mineral.

"Leona kok nggak diajak tadi, Mas?" tanya Mirna mencoba mengubah topik pembicaraan.

"Dia sekolah."

Mirna menepuk keningnya pelan, menyadari kebodohannya. "Mas kok nggak kerja?" tanyanya menyipit curiga.

Gara-Gara Paylater (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang