𝟶:𝟶𝟶 ──◍───── 𝟷:𝟹𝟶
"hai, kau apa kabar?" seperti bibir yang tiada dosa, ada kalanya kesabaran tak harus dituruti. marahlah, semesta mendukung sepenuhnya.
tiadakah sedikit rasa penyesalan di benak pria ini, sedikit saja?
"jadi untuk apa kau kemari, tuan yang sangat rasional?"
"aku datang untuk meminta maaf atas perbuatanku yang membuatmu tidak nyaman beberapa bulan lalu, dan juga aku ingin kau tetap menjadi dirimu yang dulu-"
"maaf, apa menurutmu aku ini bodoh sehingga memberikan kesempatan kedua bagi seseorang yang telah membuangku seperti sampah?"
kaku, ucapan gadis ini benar. apa yang dia katakan, bukankah selama ini dia hanya menganggap gadis itu pembawa ketidaktenangan, pengganggu, orang yang tidak penting?
hai tuan takdir, begitukah dikau mempermainkan kami?
"jika hanya itu urusanmu, pergilah. aku tak sudi menerima orang yang tak tahu diri di sini!"
demi perang gerilya, apa yang terjadi pada pria ini?
kenapa dia hanya diam, berkeringat dan seperti gugup?
"u-uh...."
"kau bilang apa?"
.
.
.
"uhibbuki-"
DEMI ARCHON?
︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐇𝐘 𝐍𝐎𝐓 𝐌𝐄 ? | Alhaitham x f!reader x Kaveh
Fanfiction"bahkan orang paling rasional pun bisa berbuat hina seperti ini, lalu apa yang kuharapkan dari makhluk fana?" . . . 📁ั𓏸𓈒 © hoyoverse