⩩﹕🍁៹࣪

472 76 5
                                    

musim penghujan tahun ini entah kenapa berlangsung lama, bahkan lebih lama dari tahun kemarin. bunga-bunga di pekarangan itu layu dari waktu ke waktu, menyisakan tangkai yang sudah tiada daya hidup. sama seperti harapannya sebelum ini, layu seperti bunga yang diterpa hujan lebat. 


"masih belum, ayo bentangkan ini sebagai atap, dengan begitu bunga-bunga indahmu tak akan layu!" suara dari penjaga hutan avidya menggema di tengah lebatnya hujan, dengan langkah tergesa-gesa gadis bunga itu membantu Nari membentangkan kain anti hujan yang baru-baru ini dikembangkan. 


"syukurlah kita masih bisa menyelamatkan beberapa bungamu.. lain kali jangan gegabah membuat taman tanpa atap seperti ini. haduh.. setelah ini coba minta tolong pada Kaveh untuk buat design taman yang MEMENUHI STANDAR!"


mendengar omelan itu, [Name] hanya bisa pasrah tanpa membantah sedikitpun, hanya anggukan kecil yang dia berikan sebagai respon. "Nari, apa aku besok harus datang?" raut wajah sedih nan kecewa nampak jelas di wajahnya, gadis itu jelas masih belum bisa melupakan masa lalunya. 


"apa yang kau pikirkan, tentu saja datanglah dengan paras cantik dan buat mereka semua terkagum-kagum padamu! buat mereka menyesal karena sudah merendahkanmu!" 


besok.


kata itu terus-menerus menghantui pikiran [Name], pasalnya besok adalah hari di mana Alhaitham akan menikah dengan Nilou. dua orang yang membuat hidup [Name] hancur, mental dan perasaannya ikut hancur, kini malah akan bersatu. bencana macam apa ini wahai Archon?


"yah.. tidak usah tegang begitu, kau kan masih punya dia" Nari benar, [Name] masih punya dia. Dia yang mengeluarkannya dari siksaan jahanam ini, dia yang selalu ada di saat [Name] membutuhkan seseorang untuk cerita, dia yang selalu bersinar seperti mentari. 


Kaveh. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


𝐖𝐇𝐘 𝐍𝐎𝐓 𝐌𝐄 ? | Alhaitham x f!reader x KavehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang