"sadarilah posisimu tuan, apa kau tidak punya malu?" Kaveh dan Cyno, mereka datang ke Desa Aaru karena mendengar jika Alhaitham datang ke desa. perasaan tidak enak muncul sejeknak di benak Kaveh, khawatir akan teman gadisnya yang sudah lama ia tinggalkan.
"lebih baik kau pulang dan urus dokumen menyebalkanmu di Akademiya itu." Kaveh pun berlalu, meninggalkan Alhaitham yang menyedihkan berdiri membatu melihat punggung mantan temannya itu pergi.
"jika kau ingin dimaafkan olehnya, lakukan pendekatan mulai dari awal. kupikir kau pintar soal masalah sepele, ternyata aku salah." Cyno juga berlalu, dua kalimat yang membuat hati nurani Alhaitham mulai mempertanyakan di mana kewarasannya, apa selama ini dia yang paling benar, apa selama ini tindakan rasionalnya selalu berdampak positif bagi kehidupannya dan orang lain?
oh baiklah, Alhaitham tidak peduli dengan orang lain.
.
.
"[Name], kau baik-baik saja?" mendengar suara yang sudah lama tidak ia dengar, dengan spontan [Name] berbalik memeluk tubuh jangkung pria itu. detak jantung yang bisa dia dengar membuktikan bahwa lelaki di depannya ini gugup. "Ka..veh, jangan pergi.." merintih seperti anak kecil, hati nurani mana yang tak tersentuh ketika mendengar orang dewasa menangis sampai suaranya mengecil.
"h-hei.. aku di sini, tidak akan ke mana-mana. sudah-sudah jangan menangis, nanti bungamu ikut menangis." Kaveh memeluk gadis itu, mengusap kepalanya dengan lembut seperti seorang ibu, walau aku sendiri tak tahu usapan kasih sayang seorang ibu di saat aku remaja itu seperti apa?
"lebih baik kita pulang ke rumahmu, aku bisa buatkan kau racikan teh yang lebih enak dari biasanya. jangan khawatir, surveiku sudah selesai dan aku hanya perlu waktu istirahat sambil memikirkan proyek selanjutnya."
sore itu mereka melangkah pergi dari gurun menuju ke tanah hijau, meninggalkan sebuah kenangan pahit sekaligus manis dan juga merupakan awal baru bagi mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐇𝐘 𝐍𝐎𝐓 𝐌𝐄 ? | Alhaitham x f!reader x Kaveh
Fanfiction"bahkan orang paling rasional pun bisa berbuat hina seperti ini, lalu apa yang kuharapkan dari makhluk fana?" . . . 📁ั𓏸𓈒 © hoyoverse