"Kaveh.." suara halus nan memanjakan telinga siapapun yang mendengarnya secara khusus telah menjadi musik yang selalu disukai Kaveh, arsitek Sumeru ini jatuh cinta dengan semua yang ada pada diri gadis ini. terlebih saat ini sang gadis tengah mengenakan dress merah dengan pernak-pernik emas, ditambah wajahnya yang dipoles dengan sedikit riasan menambah kesan anggun, seperti putri kerajaan.
"cantik.. uhm-! a-apa kamu benar-benar mau pergi, maksudku apa hatimu sudah siap?" baritone-nya terdengar khawatir, sangat. melihat mimik wajah sang putri menahan sakit, hal itu juga menyayat hati kecil Kaveh. "aku akan baik-baik saja selama ada dirimu, kita berangkat sekarang?"
anggukan kecil diberikan sebagai respon, malam ini penuh bintang.. bahkan alam pun merestui ikatan suci mereka. dekorasi megah dengan berbagai bunga dari Sumeru menyambut pandangan pertama para tamu undangan, nampak dua sosok yang menjadi tokoh utama dalam acara malam ini sedang menyambut kedatangan para tamu.
surai kelabu itu sangat tak asing, sontak [Name] menundukkan pandangannya karena tak ingin berlarut-larut dalam nostalgia pahit, saat itu juga pergelangan tangan gadis itu dipegang erat oleh Kaveh. tak ingin [Name] merasa tak nyaman dengan suasana, Kaveh menyapa Alhaitham dan Nilou, memberi mereka ucapan selamat lalu menarik [Name] pergi ke dalam kerumunan.
"ayolah [Name], percayalah bahwa tak ada bintang lain yang bisa menggantikan dirimu di semesta ini. naikkan dagumu, bintangku."
ucapan itu membuat [Name] tersenyum kecil, gadis itu menatap Kaveh dengan manik berair, mutiara itu hendak jatuh. sebelum itu benar-benar terjadi, diusaplah mata bawah sang gadis dengan lembut.
"tolong jangan membuang mutiaramu dengan sia-sia, itu terlalu berharga. tetaplah tersenyum dan bersinar seperti bintang paling cerah di langit malam, menerangi ketidakmampuanku dalam melihat langit malam."
sesuatu yang lembut nan hangat mendarat tepat di dahi sang gadis, sorak-sorai memenuhi sekeliling mereka. kedua pipi gadis itu menghangat ditambah wajah tampan nan manis ini tersenyum tepat di depannya dengan jarak kurang dari 5 cm.
"kamu adalah bintang paling terang untukku, dan akan tetap begitu meski sang fajar telah tiba."
*note: kalo spasi antar paragrafnya jelek berarti ngetik di laptop :)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐇𝐘 𝐍𝐎𝐓 𝐌𝐄 ? | Alhaitham x f!reader x Kaveh
Fanfiction"bahkan orang paling rasional pun bisa berbuat hina seperti ini, lalu apa yang kuharapkan dari makhluk fana?" . . . 📁ั𓏸𓈒 © hoyoverse