⚠️Warning
BoysLove
Draco x Harry
rate : Mno war, no magic
no death chara
vers. writer imagination...
Beberapa mainan untuk anak usia 3 tahun disusun dengan rapi, jangan sampai ada yang rusak. Karena Harry tau, harga 1 mainan itu bisa membeli sebuah mobil mewah.
Harry menghela nafas, sedikit lelah dengan pekerjaan baru nya.
Beruntung, pekerjaan nya kali ini gak terlalu sulit dilakukan. Pun atasan nya kali ini ternyata teman sekolah nya dulu, jadi Harry meresa sedikit lebih lega.
Setidak nya Harry gak bekerja di tempat, dimana ia terus terusan merasa dilecehkan.
Menjadi seorang pengasuh anak 3 tahun ternyata gampang gampang susah, sebab Scorpius lebih suka bermain dengan nya, dan melanggar beberapa aturan, yang ayah nya buat.
Harry sedikit kewalahan, kala sifat hyperaktif bocah pirang, copy-an ayah nya itu membeludak. Scorpius bahkan bisa bermain dengan semangat, hingga malam hari, walaupun melewati jam tidur nya.
"Hahh kenapa kau hyperaktif sekali, hari ini bahkan kau membuat ku melanggar aturan dari ayah mu. Setahu ku ayah mu bukan orang yang aktif, tapi aku gak tau bagaimana masa kecil nya sih". ujar Harry sambil memandangi wajah anak asuh nya
Harus Harry akui, kalau Scorpius benar benar mirip Draco Malfoy. Ketampanan milik Draco menurun dengan sempurna pada Scorpius, sungguh sangat mengerikan gen Malfoy itu.
Selimut yang menutupi tubuh anak asuh nya itu, kembali Harry naikan. Ia rasa, Harry perlu makan siang, sebab sedari sarapan Harry belum makan apapun.
Itu karena Scorpius, yang entah kenapa sangat merasa nyaman dengan Harry, bahkan menangis saat Harry meninggalkan nya hanya untuk sarapan.
Alhasil, Harry jadi gak sarapan pagi.
Mungkin makan siang Harry kali ini akan sedikit dilebihkan, karena ia perlu asupan tambahan untuk menghadapi sifat hyperaktif Scorpius.
"Bagaimana Scorpius?". suara deep huski itu mengejutkan Harry, saat sampai di anak tangga terakhir,"Ahh tuan Malfoy, hari ini Scorpius sangat aktif. Ia bahkan meminta ku mengajari nya menulis huruf abjad dasar". tak perlu heran
Gen Malfoy yang terkenal jenius itu, sudah pasti turunan. Hingga sedari kecil mereka dituntut untuk sudah mulai mempelajari beberapa hal dasar, agar kemudian hari bisa memperlancar pengetahuan mereka.
"Baguslah, apa dia rewel".
"Tidak tuan".
"Ohh ayolah Harry, panggil saja aku Drake, kita teman sekolah ingat".
Shit, apa Draco gak bisa membedakan jam kerja dengan jam istirahat. Harry adalah salah satu orang yang bekerja di mansion mewah Draco.
Kenapa pria tampan itu, bersikap seolah olah mereka teman lama yang akrab, pun semasa sekolah dulu Harry dan Draco gak terlalu dekat, karena Draco sangatlah dingin.
Mereka hanya bersikap layak nya teman, bukan sahabat seperti Harry dan Ron.
Draco sendiri merasa menyesal, setelah melihat langsung sikap Harry, saat ia meminta Harry bersikap santai pada nya. Ia fikir, Harry mungkin akan merasa gak nyaman dalam situasi canggung, dan itu akan sangat gak menguntungkan Draco dalam misi nya.
Menjadikan Harry bagian dari Malfoy.
"Maaf tuan Malfoy, saya adalah salah satu karyawan anda. Bagaimana pun saya harus menghormati atasan saya".
Draco diam diam menghela nafas lega.
Harry gak ilffiel dengan perkataan nya barusan,"Ya, aku mengerti". Draco melirik ke arah lantai dua rumah nya, itu adalah bagian tempat kamar kamar penghuni rumah ini, kecuali para pekerja yang di buatkan mess atau paviliun kecil didekat mansion milik Draco
Merasa kalau tenaga Harry gak lagi dibutuhkan, Harry izin pamit pada Draco, sayang nya Draco masih belum puas memandangi wajah manis pujaan hati nya.
Didalam kepala pirang nya tersusun banyak rencana,"Aku sedikit lapar, bisa kau buatkan aku roti panggang dan kopi susu?". tanya Draco
Harry memicingkan mata nya, itu bukan tugas yang harus ia kerjakan. Tapi mengingat kebaikan Draco yang sudah memperkerjakan nya, Harry akan mencoba berbaik hati.
"Apa anda punya alergi?".
"Gak ada, aku hanya minta kau buatkan roti panggang dan kopi susu".
Harry melangkahkan kaki nya ke dapur, diikuti Draco di belakang. Demi alam semesta, mata silver keabuan Draco meliar.
Bongkahan pantat Harry yang bulat dan bergerak naik turun, membuat libido nya naik dengan cepat. Rasa nya tangan Draco gatal, ingin menampar daging kembar yang terlihat kenyal itu, semoga saja Harry gak merasakan kejanggalan dalam diri Draco.
Merapalkan doa dalam hati, semoga kejantanannya gak terbangun dan membentuk tenda, dicelana nya.
Didapur, Harry meminta Draco agar menunggu di meja makan. Tapi Draco bersikeras ingin melihat bagaimana Harry membuat kan roti panggang nya.
Mau gak mau Harry mengalah, selain karena Draco adalah majikan nya, ia juga sedang malas berdebat.
Hari sudah malam, ia sudah sangat mengantuk. Belum lagi besok ia harus mengurus Scorpius, pasti akan sangat melelahkan. Tapi pekerjaan Harry terasa ringan sedikit, karena Scorpius gak mudah rewel padanya.
Draco sendiri sebenarnya merasa kasihan dengan Harry, pemuda kesayangan nya itu pasti mengantuk.
Tapi Draco masih ingin berlama lama bersama Harry, memandang wajah manis laki laki pujaannya itu, melihat mata hijau nya yang sayu, menahan kantuk. Karena Draco jarang punya banyak waktu di rumah ketika siang hari.
Pekerjaan nya sebagai CEO, menyita waktu waktu bersantai Draco di kantor. Belum lagi memikirkan perusahaan nya agar semakin maju dan sukses.
Draco memandang punggung Harry, melihat bagaimana pemuda mungil itu tetap cekatan, meskipun terlihat lelah.
Pergerakan Harry entah kenapa membuat Draco tergoda, belum lagi ketika tangan berjari lentik itu menggenggam pisau oles, untuk mengoleskan mentega diatas rotinya.
Seseorang tolong, tampar Draco, saat ini, bayangan diotak Draco sudah menjurus ke hal hal dewasa.
Mari berdoa untuk keselamatan bokong semok Harry.
Selesai membuat roti panggang dan kopi susu, Harry berbalik dan melihat Draco berdiri dengan melipat tangan didepan dada, pose yang sangat sexy bagi seorang dominan seperti Draco.
Apalagi kemeja putih dengan 2 kancing teratas nya yang gak dikancingkan, sangat hot.
Pukul kepala Harry sekarang, jangan sampai Harry jadi aneh karena melihat tubuh Draco yang sexy didepan nya, dan aroma maskulin yang menguat dari tubuh si pirang itu.
"Ini tuan".
"Bisa temani aku makan?".
Dasar Malfoy.
Dikasih jantung, minta ginjal.
Sudah bagus Harry mau membuat kan roti panggang mu, ini malah minta ditemani pula. Apa Malfoy muda itu gak melihat raut kesal Harry.
"Maaf tuan, tapi saya merasa lelah dan sedikit mengantuk".
"Baiklah kau boleh pergi".
"Selamat malam tuan".
"Ya, selamat beristirahat".
Harry sempat melirik Draco yang sedang menikmati roti panggang buatan nya, seperti nya Malfoy itu benar menyukai roti panggang Harry, terbukti dari Draco yang menghabiskan 2 lembar roti itu.
Sayangnya, Harry gak tau penyebab dari Draco yang terlihat lahap memakan roti nya adalah, karena ingin mengalihkan pikirannya dari lirikan mata sayu Harry.
Draco akui ia mesum, dan masih bisa menahan godaan dari pantat Harry yang bergoyang, tapi apa apaan lirikan mata Harry itu.
.
.
tempoles ♻️
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 [Boys Love] My Sweet Babysitter ||Drarry draco x harry
Romance⚠️❗ WARNING ❗⚠️ cerita homo, gay, boyslove, yaoi ⛔ gak suka, skip aja, gak usah baca, bahasa kasar, beberapa adegan 🔞 🏳️🌈 area manis pelangi warna warni DracoxHarry / Drarry . tentang cinta pertama yang tak terucap namun bersemi kembali, tentang...