Vote cantik/ganteng 📌📌📌📌Vote itu gratis 🙆
____________________________________
° PROLOG °
____________________________________"Tapp--."
"Kali ini aja nurut sama kakak kamu Alley"
Gadis itu menatap sang kakak dengan sendu. Pasalnya ia tidak setuju dengan persyaratan kakaknya supaya dirinya tidak beranggapan bahwa mereka saling kenal atau pun mempunyai hubungan saudara disekolah.
"Kenapa kak??" Valley menatap kakaknya dengan penuh tanda tanya.
"Apa alasannya karena kakak sering dibully," sang kakak hanya diam .Ia menghindar kontak mata dengan adik perempuannya itu.
"Iya,bukan karena kakak memiliki kekurangan, kamu selalu saja menjadi tameng kakak berlindung dari bullying Alley. Ingat Alley nggak selamanya kakak berketergantungan sama kamu terus."
"Kamu akan dijemput oleh kakek hari ini. Kakak mohon kali ini nurut,dunia ini kejam jadi persiapkan diri untuk hal-hal yang akan terjadi kedepannya Alley."
" Maksudnya??"
Sang kakak menggenggam tangan mungil itu. Ia menatap wajah adik perempuannya pipi tidak terlalu cubby, iris mata coklat dan tajam, bulu mata lentik, tahi lalat disudut bibirnya,wajah yang terkesan jutek, tapi tidak menghilangkan kadar kecantikannya.
"Kamu akan melanjutkan sekolah menengah pertama kamu di California. Kamu tidak seperti kakak Alley. Setelah sampai disana kamu akan mengerti, dan jangan pernah mencari tahu tentang latar belakang semua ini," sang kakak mengelus rambut sang adik. Hatinya sedikit pedih mendengar keputusan sang papa yang memisahkan dirinya dan sang adik.
Siapa yang ingin dipisahkan dengan orang tersayang. Tapi tdak ada yang bisa menentang perkataan pria yang sangat arogan dikeluarga mereka.
"Tetap aja, aku nggak mau!!!" Alley bersikeras menolak. Baginya selalu bersama dengan kakaknya adalah hal paling menyenangkan. Tanpa harus saling menjauhkan.
Gadis itu dengan cepat melepaskan pelukan hangat dengan kakaknya. Tanpa berkata sepatah katapun ia keluar dari kamar, dengan tergesa menuruni anak tangga, dirinya hanya butuh tempat untuk menyendiri sekarang. Pikirannya benar-benar kacau. Setelah mendengar ucapan kakaknya itu.
o0o
"MATI LO!!!"
BUGHHH
BUGHHH
BUGHHHH
Laki-laki itu menghajar orang yang sudah tidak berdaya dibawahnya dengan membabi buta. Bahkan sudah terbatuk-batuk karena pukulan, tongkat besi,dan balok kayu digunakannya.
Laki-laki yang dipukuli hanya pasrah melawan tidak ada gunanya. Tenaganya dirinya sudah terkuras apalagi fisiknya tidak seperti remaja seumuran dengannya. Memiliki fisik lemah sedari kecil.
"A—mpu-n, b-ukan aku, pelakunya Ka."
Laki-laki itu memohon agar tidak disiksa layaknya binatang. Dirinya bahkan tidak tau apa salahnya hingga dihajar seperti sekarang.
"GUE TERLANJUR SAKIT HATI SAMA LO!!! GUE SUKA SAMA LO ASAL LO TAU, LO NOLAK GUE ITU UDAH CUKUP BUAT GUE SAKIT HATI. DAN SEKARANG GUE TAU TERNYATA LO SEBEJAT INI ITU UDAH BUAT GUE KECEWA BESAR!!"
Menggelengkan kepalanya berjalan menuju meja yang sudah tersusun rapi benda tajam yang siap ia gunakan untuk kegiatan penyiksaan.
Menoleh dengan seringai bak psikopat, dengan santai laki-laki dipanggil Ka menatap laki-laki yang sudah tidak berdaya terkapar dilantai, pelipis yang sudah berdarah, sudut bibir robek, dan banyak lagi lebam diarea wajah.
"Lo harus mati," ucapnya datar , dengan kejam menusuk benda tajam tepat diperut laki-laki itu berulang kali. Dirasa orang itu sudah tidak bernapas. Ka menghubungi seseorang.
"Halo, datang ke gedung terbengkalai samping sekolah. Bereskan kekacauan di sini sekarang juga, tanpa adanya jejak."
🎃 Mampiiiiir kuuuyyyy🎃
* Vote and komen dicerita pertama aku yaaa.....
See you💫💫
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily Valley{On Going}
General Fiction" Anggap aja masalah yang lo hadapi didunia ini permainan." - Valley HARAP FOLLOW SEBELUM BACA🦭🎋🥀😇📌