Part 10

33 50 19
                                    


Voteeeeeeeeee🌟🌟🌟😻🥀🙆📌
*
*
*
*
HAPPY Reading guyssssss 🌼🎋🌿

Sesuai perkataannya, Natali benar-benar bersekongkol di SMA Pelita Bakti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai perkataannya, Natali benar-benar bersekongkol di SMA Pelita Bakti. Dan sekarang dirinya sempat membuat heboh sekolah karena dirinya datang kesekolah berboncengan dengan Jerry.

Hal itu tidak luput dari penglihatan seorang gadis bernama Jihan. Kesal apa yang ia lihat Jihan sekarang membolos sendiri tepatnya dirooftop. Ketiga temannya ingin ikut membolos tapi Jihan melarangnya.

" Bangkeeee," gerutu Jihan kesal karena melihat gadis yang bersama Jerry tadi.

" Siapa sih tu cewek, nempel mulu kayak ulat keket. Tapi gue cemburu juga gue bukan siapa-siapa Jerry. Terus itu manusia ngapain  ngasih kalung kegue. Kan gue berharap jadinya ,bangsat," ingat paper bag dari seorang laki-laki waktu itu. Dia adalah Jerry.

" Ya udah bunuh."

Jihan langsung melihat dimana sumber suara, Jihan terkejut melihat Valley dengan wajah datar menatapnya dengan santai.

" Aaaaa, bangke lo Vall," Jihan mengerucut bibirnya kesal.

Niatnya ingin membolos karena pelajaran geografi, lagi pula pelajaran itu sangat membosankan, beberapa kali bolos tidak membuatnya bodo, katakan saja Valley sedikit angkuh atas kepintaran yang ia miliki. Valley awalnya ingin kerooftop menenangkan pikirannya, siapa sangka ternyata sudah ada yang menempati, Awalnya Valley mengerutkan keningnya karena mendengar misuh-misuh dari arah rooftop, setelah dicek Valley melihat Jihan.

Ternyata temannya sedang terbakar api cemburu atas hebohnya topik pembicaraan mengenai Jerry dan seorang siswi baru.

" Lo ngapain bolos??" Jihan menatap temannya dengan penuh selidik. Valley hanya menggerakkan bahunya acuh.

Valley duduk disamping Jihan menikmati angin yang menerpa wajahnya. Sudah lama ia tidak seperti ini. Jihan melihat Valley memejamkan matanya menikmati angin. Jujur jihan sedikit insecure melihat Valley.

" Valley."

" Hmm."

" Gue mau cerita boleh??" Valley menatap Jihan dengan tatapan sulit diartikan. Ada apa dengan anak ini pikirnya.

" Why??"

" Gue kangen sama seseorang kangen banget."

Dapat dilihat Jihan sangat menyayangi jepitan rambut bermotif kupu-kupu digenggamannya. Bahkan pandangannya tidak lepas dari jepitan itu.

Lily Valley{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang