Part 13

26 37 15
                                    

Hy guys ✋
**
*
Mampir sini kuy kuy
*
Diusahakan part selanjutnya nggak ngebosenin 😇
*
*
Tinggalkan jejak ⭐⭐


🥀HAPPY BIRTHDAY 🥀

o0o

" Valley yang lo kenal udah mati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Valley yang lo kenal udah mati."

Geram mendengar ucapan adiknya itu. Laki-laki tampan menatap manik mata Valley tajam.

"Gue nggak ngijinin lo mati!!!" Ucapnya penuh tekanan, tidak lupa tangannya yang berkerja mengobati luka.

Luka goresan sudah terobati, laki-laki mengambil tas dan mengeluarkan wine yang dipinta Valley.

" Minum tu wine,mampus Lo," kesalnya melihat wajah berbinar Valley menatap wine.

" Makasih, Rendra," Valley langsung ingin memeluk kakak sepupunya, dirinya bersyukur karena masih ada berpihak dengannya. Tapi Rendra malah menghindar saat Valley ingin memeluknya. Valley yang sadar pun tersenyum.

" Makasih kak Rendra," Rendra pun tersenyum merentangkan tangan supaya Valley masuk kedekapannya. Karena dirinya sengaja menghindar apakah Valley mengingat ucapannya saat mereka berumur kecil.

"Your welcome honey," Rendra sangat menyayangi Valley. Bahkan sudah menganggap Valley adalah adik kandungnya. Rendra mencium pucuk kepala Valley.

"Bay the way, fans lo lumayan ganteng," ungkit Rendra sengaja membuat Valley kesal.

Valley menatap Rendra dengan tajam. Dengan sengaja dirinya menyikut perut Rendra dengan kuat.

" Awsshh."

Valley tertawa karena menyiksa Rendra seperti itu menyenangkan.

" Kenapa? Mau lo sama tu cowok," tanya Valley dengan wajah yang watados.

" Lo kira gue homo," ucap Rendra kesal membuka wine yang dibawanya tadi.

"Lo kan nggak pernah deket sama cewek atau pun pacaran," tuding Valley dan mengambil wine yang satunya.

" Gue sayat mulut lo mau."

" Silahkan kalau berani. Yakin berani lawan si tua peot Giono itu," gila bisa-bisanya menghina kakeknya sendiri.

"Itu kakek lo bodoh."

" Oh!" percayalah Rendra ingin sekali menikam adiknya itu dengan belati yang ada disaku jaketnya itu.

Valley menceritakan bagaimana dirinya menghajar Mexka dan Vio saat disekolah. Mendapatkan memar karena tersungkur yang menyebabkan dirinya dihukum. Rendra tersenyum bangga, Valley benar benar tidak akan tunduk pada siapapun, gadis itu benar-benar berani. Walaupun sudah tau siapa orang tua Mexka maupun Vio adalah orang yang berpengaruh besar disekolah, bahkan orang tua Mexka dan Vio bukanlah orang sembarangan. Lebih parah Rendra mengatakan ' Kenapa nggak lo tikam pake belati, miskin lo belati aja nggak punya' lihatlah keluarga Artajasa memang tidak ada yang waras.

Lily Valley{On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang