Bab 1

2.3K 100 12
                                    

Dipenghujung hari yang melelahkan ini, seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk mengistirahatkan diri dari aktifitas berat yang telah dilalui selama seharian penuh.

Biasanya orang-orang akan menghabiskan sisa waktunya dengan dinner, kumpul bersama keluarga, kumpul bersama teman, tidur, atau mungkin pergi ke tempat-tempat tertentu dikala insomnia atau kegelisahan diri menyerang.

Dan bisa juga bagi sebagian orang, mereka menghabiskan sisa hari dengan merampungkan tugas-tugas mereka yang sebelumnya belum sempat terselesaikan.

Ada banyak sekali rencana dan seharusnya mereka sudah melakukannya semenjak 1 jam yang lalu. Tapi sialnya mereka malah terjebak di dalam mobil mereka sendiri ditengah-tengah terowongan yang pengap, gelap dan berisik ini akibat dari kekacauan yang dilakukan oleh sekelompok orang di depan sana.

Situasi benar-benar kacau, suara klakson dan sensor otomatis dari mobil-mobil yang terjebak di dalam sana terdengar menggema dan sangat memekakan telinga.

Ditambah lagi dengan suara sorakan serta umpatan dari para pengemudi mobil disana mengutuk para perusuh yang di dominasi oleh anak-anak muda.

Dilorong gelap yang hanya bercahayakan lampu sorot mobil, bisa terlihat bagaimana sekelompok remaja yang ada di depan sana beraksi.

Mereka membakar banyak ban di tengah-tengah terowongan hingga menyebabkan jalanan buntu. Mereka juga mencorat-coret sisi tembok terowongan, serta mewarnai mobil-mobil yang terjebak disana dengan menggunakan pilox tanpa pandang bulu.

Fasilitas-fasilitas yang ada di sepanjang jalan terowongan tersebut mereka hancurkan dengan menggunakan tongkat bisbol, kayu maupun tongkat besi yang mereka bawa dan rakit sendiri.

Para remaja itu benar-benar liar, mereka melakukan aksi mereka sembari tertawa-tawa dikala diri mereka disumpahi dengan berbagai macam kata dan kalimat tak pantas yang menyakitkan hati.

Tapi mereka tetap tak gentar, mereka tak akan berhenti sampai akhirnya para polisi datang.

Suara sirine mobil polisi, ambulance dan juga damkar saling bersahut-sahutan mendekati lokasi membuat para remaja pembuat onar itu kalang kabut melarikan diri.

Salah satunya adalah..,

Quin Vicky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quin Vicky.


"Berhenti! Ini perintah!" sorak dari salah seorang polisi yang mengejarnya.

Vicky berlari dari kejaran polisi dengan tangan yang masih memegang sekaleng pilox. Jantungnya yang berdebar-debar serta perasaan yang menggelikan ini membuatnya senang alih-alih takut. Dia tertawa disepanjang kaki jenjangnya berlari. Rambutnya terbang dengan indah, dengan sekali tiupan Vicky menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menutupi salah satu matanya.

"Berhenti disana dasar bocah nakal!" sepertinya polisi itu mulai kesal.

Tapi Vicky tetap tak berhenti dan masih terus berlari. Disela-sela pelariannya itu dia membalikan badan dan malah menantang polisi.

Secret Story of the Swan Girl [JangKku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang