Dengan langkah lebar seorang gadis berjalan dengan kedua kaki jenjangnya. Beberapa kali dia mengibaskan rambut sembari mengunyah permen karet yang ada di dalam mulutnya. Kedipan genit ia berikan kepada siswa/siswi yang secara terang-tetangan menatap ke arah dirinya. Dan tersenyum kepada mereka yang memujinya.
Langkahnya semakin ia percepat ketika tujuan sudah ada di depan mata. Kelas yang sebelumnya tidak terlalu ramai namun tidak pula terlalu sepi langsung berubah suasananya ketika gadis ini datang dengan pose aneh di ambang pintu. Semua mata tertuju kepadanya.
"Ayu?"
"Kenapa lagi tu anak?"
Senyuman lebar Ayu berikan kepada mereka semua yang ada di dalam kelas. Mood nya sedang baik sekarang. Mungkin?
"Goodmorn-kyaaak!" Ayu menjerit ketika merasakan sebuah hantaman kasar dari belakang tubuhnya yang membuat dirinya terdorong dengan keras ke arah salah satu meja paling depan di dekatnya
"REYHAN MANA REYHAN??? REYHAN! REYHAN GUE MAU NGOMONG SAMA LO SEKARANG INI URGENT BANGET PLIS!"
Suara ini adalah suara yang sangat Ayu kenali. Masih dalam keadaan tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi Ayu pun menoleh ke arah pelaku yang telah berhasil menghilangkan senyum pagi nya dalam sekejap.
Sementara pelaku nampak tidak sadar dengan apa yang baru saja dia lakukan. Yang ada dipikirannya hanyalah Reyhan, dia harus menemui anak itu sekarang juga. Matanya mencari keberadaan Reyhan yang jelas-jelas ada di kursinya dan tengah menatap bingung ke arah dirinya sembari mengunyah keripik kentang rasa jagung yang ada dipelukannya.
"Reyhan! Astaga lo dari mana aja ajng kok kemaren lo nggak ada di rumah??? Gue nyariin lo tau!" kakinya melangkah terburu-buru menuju ke arah Reyhan kemudian ia duduk dihadapannya yang merupakan tempat duduk milik Lizzy. Tumben gadis itu belum datang.
"Kemaren gue nginep di basecamp. Kenapa nyariin?"
"Tck. Kok nggak bilang dulu ke gue sih? Kan gue mau ngomong jadi susah!"
"Ya sori Vi, gue lupa. Emang kenapa sih? Mau ngomong apa? Ngomong sekarang aja sebelum bel bunyi."
"A-"
"HOY!" Ayu menatap penuh amarah kepada Vicky yang merupakan pelaku dari pendorongan tadi.
Semua mata kembali tertuju kepada Ayu, begitu juga dengan Reyhan dan Vicky yang langsung menoleh ke arah Ayu.
"Wess, Ayu. Keren banget gaya rambut baru lo sekarang, pake poni." ujar Vicky yang berhasil menurunkan amarah Ayu.
Dengan ekspresi cemberut Ayu mendengus dan berjalan menuju ke arah Vicky dan duduk disebelahnya, yang merupakan tempat duduk milik Satya. Anak itu tidak ada di kelas padahal tas nya sudah digantung disamping meja. Entah kemana perginya.
"Makasih pujiannya. Tapi lo apa nggak mau minta maaf dulu gitu ke gue? Lo udah dorong gue anjir! Perut gue sakit tau kesantuk meja, tega banget!"
"Eh iya tah??? Maaf Ay, gue nggak sengaja, habisnya gue panik nyariin ni anak-"
"Aack!"
"-ilang kemaren habis dari mall." sambung Vicky melanjutkan ucapannya setelah menjitak kepala Reyhan.
"Ngapain nyariin ni orang-"
"Aaack! Yaish! Stop jitakin kepala gue!"
Ayu mengabaikan protesan Reyhan dan kembali melanjutkan ucapannya, "-dia udah gede, nggak usah dicari."
"Bukan gitu maksud gue ish! Gue tuh nyariin dia soalnya ada yang mau gue omongin sama dia, penting banget!"
"Oh ya? Ngomongin apa'an?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Story of the Swan Girl [JangKku]
Storie d'amoreQuin Vicky, gadis yang berprestasi di sekolah tapi juga seorang trouble maker yang sering menyusahkan orang. Banyak rahasia yang gadis itu simpan termasuk status kehidupan aslinya. Tapi apa yang terjadi jika Satya si anak baru secara tak sengaja men...