"Senang bekerja denganmu, Sekretaris Quin."
"Terimakasih atas bimbingan dan kepemimpinan mu selama ini, Sekretaris Quin."
"Sekretaris Quin! Terimakasih atas kerja kerasmu selama ini. Semoga kita bisa bertemu lagi dimasa depan!"
"Kami percayakan presedir Ma kepadamu, Sekretaris Quin!"
"Berbahagialah kalian berdua!"
Vicky tak bisa menutupi senyuman dan tawa kecilnya begitu mendengar ucapan dan do'a dari para karyawan saat melewati lorong kantor. Hari ini adalah hari terakhir Vicky bekerja di perusahaan.
Resign? Tidak, tidak akan. Vicky hanya akan pindah tugas dan kembali ke Indonesia. Tapi mungkin sebulan sekali Ia akan kembali ke Jepang untuk mengecek keadaan perusahaan ini.
Dan tentu saja Vicky tidak akan pulang ke Tanah Air seorang diri, orangtuanya juga pasti akan ikut. Mereka sudah sangat merindukan tanah kelahiran mengingat kepergian mereka sama sekali tidak direncanakan dan juga tidak disangka-sangka. Bahkan bisa dibilang tidak diinginkan namun, harus dilakukan demi anak gadis semata wayang.
Pernah suatu waktu Vicky menyarankan kepada Ibu dan Ayah untuk kembali berdua saja, akan tetapi mereka menolak. Karena sangat tidak mungkin jika mereka harus meninggalkan dan membiarkan Vicky berkeliaran di negara besar itu hanya seorang diri. Apalagi dengan mental remaja sandwitch yang masih rawan-rawannya, mereka tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama sebagai orangtua (meskipun kebiasaan balap liarnya masih tidak bisa dihentikan tapi yang lain-lain anak itu sudah cukup berubah). Mereka tidak akan meninggalkan Vicky sendiri lagi.
Selain Vicky dan orangtuanya yang akan kembali ke negara asal dimana awal cerita mereka dimulai, Satya juga tidak mau ketinggalan. Sebenarnya dari awal ini adalah ide Satya, karena masa dinasnya sudah berakhir disini sebagai dosen jadi sekalian saja dia membawa Vicky pulang dan memulai semuanya dari awal. Itu yang Vicky tau.
Yang Vicky tidak tau adalah, alasan sebenarnya bahwa kekasihnya ini ingin menjauhkannya dari seekor hama pengganggu. Meskipun batang hidungnya tak pernah lagi terlihat tapi tetap saja, hati Satya tidak bisa tenang selama mereka masih berada di atas tanah yang sama.
Baik. Sekarang kita kembali ke lokasi.
Vicky berjalan membawa beberapa map dipelukannya, sambil sesekali tersenyum dan berterimakasih kepada para staf dan karyawan yang berpapasan dengannya. Saat dirinya hampir sampai di ruang kerja Satya, Vicky menaikan sebelah alisnya begitu melihat pintu ruangan kerja Satya yang sedikit terbuka.
"Ada tamu jam segini? Kok Gue nggak tau?"
Sembari menatap ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya, dan tanpa menghentikan langkahnya Vicky mempercepat langkahnya hingga sampai ke depan pintu. Sebelum masuk Ia memiliki maksud untuk sedikit mengintip ke dalam ruangan.
Hal pertama yang bisa Vicky lihat adalah Satya yang duduk di kursi kerjanya. Sementara di depannya tepat diseberang meja kerjanya, terdapat seorang karyawan wanita yang berdiri di samping Satya. Ia terlihat sedang menjelaskan sesuatu mengenai proposal yang saat ini sedang dipegang dan dibaca oleh Satya.
Kelihatannya memang tidak ada yang aneh. Tapi Vicky tidak sebuta itu untuk menyadari jika wanita berpakaian minim dengan kerah Vneck yang menampilkan belah dadanya yang seperti berteriak minta dikeluarkan itu menempel terlalu dekat dengan sang presedir, dan sesekali menyenggol bahu lebar beliau dengan senjata besarnya itu.
Sepertinya Satya sadar oleh pergerakan itu sehingga dirinya nampak menoleh dan mendongak menatap karyawan wanita di sampingnya.
"Maaf Tuan Presedir, saya tidak sengaja". Ucapnya yang berbanding terbalik dengan senyuman dibibirnya. Wanita itu juga sempat menyelipkan rambutnya ke belakang telinga sebelum tangannya kembali bertahan diatas meja sementara tangannya yang lain berada di atas sandaran kursi yang tengah Satya duduki. Bukankah tidak sopan mengukung atasan seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Story of the Swan Girl [JangKku]
RomanceQuin Vicky, gadis yang berprestasi di sekolah tapi juga seorang trouble maker yang sering menyusahkan orang. Banyak rahasia yang gadis itu simpan termasuk status kehidupan aslinya. Tapi apa yang terjadi jika Satya si anak baru secara tak sengaja men...