Happy Reading...
Kelas hari ini telah selesai. Gulf merapikan semua bukunya dan berbalik ke meja Mew.
"Mew, hari ini aku akan pulang diantar Bright, kau bisa pergi lebih dulu."
Mew mengangguk singkat, "Oke." Tak perlu waktu lama, Mew sudah berdiri dengan ransel kosongnya.
"Aku duluan." Mew melewati meja Gulf tanpa menunggu Gulf atau Mild menjawab perkataannya.
--
Di parkiran...
"Heyy, sudah lama?" Bright baru saja tiba di parkiran.
"Hey, apa kau berlari?"
"Hmm, aku takut kau bosan menunggu dan pulang sendiri. Guru mendadak memberi tugas tambahan jadi aku tak bisa keluar tepat waktu."
"Tidak apa-apa. Santai saja."
"Sebentar ya, Aku mengatur napas dulu." Bright mengipasi wajahnya dengan telapak tangan. "Jam berapa kau pergi bekerja?" tanyanya lagi.
"Masih ada waktu satu jam, kau bisa mengantarku langsung ke tempat kerjaku."
"Baiklah." Setelah duduk beberapa saat, Bright membawa Gulf ke tempat kerjanya.
"Apa kau tidak lelah harus bekerja setiap hari?" Ujar Bright yang kini duduk di kursi panjang, menemani Gulf mengambil rehat.
Kepala beruang ia pangku agar Gulf bisa minum dan sedikit mendinginkan badan dengan angin sore.
"Aku sudah terbiasa, ini bukan masalah." Gulf dengan senyum manisnya yang mulai sedikit membawa kehangatan lebih di hati Bright.
"Setelah ini kau pulang, kan? Aku akan mengantarmu lagi." Bright seperti senang karena Gulf sudah bisa beristirahat.
Tapi Gulf malah terkekeh, "hehe Ini baru pekerjaan pertamaku, aku masih punya satu."
"Hah?"
Gulf mengangguk, "aku jadi pelayan, di sebuah restoran. Tapi tidak terlalu jauh kok hehe"
Bright nampak berpikir, "Oke, aku akan mengantarmu ke sana saja."
"Jujur Bright, kau tak perlu menungguiku dan harus mengantarku lagi, Kau bisa pulang lagi pula aku tak bisa menemanimu mengobrol."
"Apa aku mengganggumu?" Bright sedikit masam.
"Bukan seperti itu, aku hanya takut kau mati bosan."
Bright tertawa, "Tenang saja, aku hanya ingin tahu lebih banyak tentangmu. Kau sudah menyukaiku selama ini, mencari tahu kesukaannku, melakukan banyak hal untukku. Maka, aku juga ingin mengetahui banyak hal tentangmu."
Gulf tersipu, pipinya bersemu merah.
"Sungguh, aku ingin mencoba. Aku tak tahu apa aku bisa membalas perasaanmu tapi setidaknya, aku akan mulai menerima perasaanmu dan tak lagi menyangkalnya. Bolehkan?"
Kepala Bright sedikit menunduk memperhatikan Gulf yang sepertinya kini lebih tertarik menatap ujung kaki kostum beruang yang ia kenakan.
"Heyy? Bolehkan??" Bright kembali bertanya.
"I.. Iya, iya. Tentu boleh, aku malah senang sekali. Ah, sial, aku sungguh malu sekarang."
Melihat Gulf yang salah tingkah, Bright menarik bibir, "lucu." Batin Bright yang memperhatikan tingkah malu2 Gulf
--
"Sini ku bantu." Bright masih menunggui Gulf hingga pekerjaannya selesai.
Tak apa katanya, hanya untuk hari ini. Setidaknya Bright akan tahu jadwal Gulf, kapan waktu yang pas untuk mengantarnya dan kapan waktu untuk menjemputnya.