Happy Reading...
Waktu berlalu dengan cepat, cukup lama Gulf menahan rasa sakit hati karna kandasnya kisah asmara yang bahkan baru saja ingin dia mulai
Sudah sebulan lebih kini Win berada di sekolahan mereka, cukup cepat Win berbaur disana terlebih karna dia mendapat teman2 yang baik
Bright?? Tentu saja dia selalu menjadi bodyguard gratis untuk Win, kedua orang tua Win selalu berpesan pada Bright untuk menjaga Win saat di sekolahan atau saat bersama nya
Bagaimana dengan Bright?? Tentu saja dia mau!! Dia benar2 sangat menyayangi Win layaknya kekasih walau sebenarnya mereka belum menjalin hubungan apa2
"Winnie ingat hari ini..."
"Maa!!!"
"Tidak bisa sayang, mama sudah membuat janji pada dokter"
"Tapi aku sudah sembuh Ma!"
"Hanya cek up rutin winnie"
"Tap..."
"Winnie..." sapaan seseorang dengan segera menghentikan Win untuk melanjutkan kata2 nya
"Phi bai" jawab Win sambil melihat kearah bright yang berdiri di hujung pintu masuk mereka "Ma, jangan beritahu phi bai" cicit Win pada mama nya
Mama Win hanya mengangguk mengiyakan kata2 anaknya
"Apa kau menunggu lama??"
"Tidak hehe, mama winnie pergi dulu bye bye"
"Hati2 Win hati2 bright"
"Dah mama" ucap keduanya sambil berlalu pergi dari sana, bright memang sudah memanggil mama Win dengan sebutan mama. Karna panggilan itu sudah dia lakukan sedari mereka kecil
"Ready??"
"Em" Win mengangguk sambil tersenyum
Tak lupa Bright memakai helm nya dan naik keatas motor di susul oleh Win, Win mengaitkan tangannya pada pinggang Bright lalu Bright pun mulai melajukan motor nya
• • •
"Kau sudah bangun"
Mew hanya mengangguk dan duduk di kursi meja makan "oh iya nanti malam mau makan apa??"
"Kau masak untuk dirimu saja Gulf, aku akan kembali besok"
Gulf menatap Mew bingung "aku akan berkumpul dengan teman2 Ku, jadi pasti tidak akan pulang malam ini"
"Ouhh baiklah"
Tadi malam Mew mendapat pesan dari Amanda kalau Amanda akan pulang ke Thailand karna merindukan Mew dan meminta Mew untuk menjemputnya
Amanda sudah mulai pindah dari beberapa waktu lalu ke luar negri karna persiapan sekolah di sana, jadi karna belum waktunya untuk sekolah Amanda selalu menyempat kan untuk pulang agar bisa bertemu sang pujaan hati