地球1

150 14 1
                                    

Seperti sebelum sebelumnya, sebuah cahaya putih datang dengan kecepatan cahayanya yang begitu luar biasa. Cahaya yang sangat terang hingga menusuk mata hingga mengakibatkan saya tidak sadarkan diri. Dalam keadaan seperti ini, saya hanya  pasrah dengan keadaan yang ada. Saya pasrah kemana saya akan dibawa pergi lagi, hingga ternyata saya berada di sebuah ruangan yang sangat cerah oleh sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan. 

"Dimana ini?' saya berusaha berbicara namun tidak ada suara apapun yang berhasil saya keluarkan.

Saya berusaha mengucek kedua mata saya, dan cahaya terang tadi berangsur- angsur menghilang. Kini hanyalah langit langit putih yang menghiasi pandangan saya. 

Saya pun mencoba menoleh ke arah kanan kiri namun tidak ada siapapun di sekitar saya. 

"Dimana saya sekarang berada? SESEORANG ADA KAH YANG BISA MENOLONG SAYA??" teriak saya, berharap ada seseorang yang datang dan menghampiri saya. 

Benar saja, sebuah bayangan hitam datang mendekat ke arah saya. Bayangan itu membuat saya sedikit ketakutan. 

"Are you lose baby?" 

"SIAPA KAMU!! JANGAN MACAM- MACAM DENGAN SAYA!!" saya menjadi sangat panik sekarang. Pasalnya suara itu memiliki nada yang rendah dan terkesan menakutkan. 

"Perkenalkan saya Herotza Osiris La muerte Mictlantecuhtli. " Suara rendah namun terkesan menakutkan itu mulai memperkenalkan dirinya. 

"SAYA TIDAK PEDULI NAMA KAMU !! SAYA BUTUH KAMU MUNCUL DI DEPAN SAYA SEKARANG !!" Teriak saya menantang dia yang tak terlihat itu. .

"Apakah anda yakin ingin bertemu dengan saya?" Tanya nya lagi. 

"YAKINN !!" saya pun menjawab dengan penuh keyakinan. Di dunia ini tidak ada yang perlu kita takuti meskipun itu adalah Hantu, dan lain sebagainya. 

Bukannya menampilkan dirinya. saya malah merasa sebuah bayangan bagaikan kaset rusak mulai terus menerus berputar putar di dalam otak saya. 

"ARGHH!!" saya berteriak sambil menjambak Jambak rambut saya dengan sangat kerasnya. Rekaman bayangan kehidupan seseorang yang entah siapa itu, kini terasa semakin melekat di otak saya. 

"Ahhhh….." saya berteriak tidak tahan lagi dengan semua yang sedang saya rasakan saat ini. Kepala saya rasanya sangat pusing dan berat secara bersamaan. 

"Brukk…" sebuah benda jatuh dengan kerasnya. 

"Tay…." 

"New…."

"Tay apakah orang tersayang kita akan menerima perbedaan kita?" 

"Entahlah New, aku tidak ingin memikirkan begitu jauh. Kita jalanin aja apa yang ada sekarang ya New."

Obrolan dua insan manusia yang terdengar sangat berisik di telinga saya itu pun berhasil menyadarkan kembali saya dari pingsan tadi. 

"Suara apa barusan? Dan… dan aku ada dimana ini?" Saya panik dan bingung, pasalnya saya sudah berpindah tempat dari tempat tadi. Kini saya melihat adanya sebuah ranjang dan beberapa perabot mahal memenuhi ruangan ini. 

"Tungg…tunggu… sepertinya saya mengenali tempat ini. Ini kan apartemen anak saya, kok saya bisa ada disini? Dan dan apakah itu artinya saya sudah kembali ke bumi?" Saya bingung harus berekspresi bagaimana lagi sekarang. 

"Iya aku tau Tay, tapi sampai kapan? Sampai kapan kita harus begini terus? Aku punya kamu, tapi aku gak bisa miliki kamu saat kita di luar kamar ini. Aku berasa aneh…" 

"New aku tahu, aku juga merasakan hal yang sama. Tapi kita bisa apa? Kita harus menentang dunia gitu? Apakah kamu siap dengan konsekuensinya?" 

Saya mendengar dua orang sedang mengobrol dengan topik seriusnya. 

DHARITREE Part 3 =END=Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang