07

325 55 2
                                    

Seharian ini mereka ber5 terus membahas tentang teori-teori mengenai permainan di dunia yang aneh ini.

"Fuhhh.. tak terasa sekarang sudah sore. Cukup melelahkan juga hari ini." Ucap Karube.
"Visa kita masih 3 hari lagi kan?" Tanya Shibuki memastikan.
"Lebih baik kita beristirahat memulihkan tenaga dan bersiap untuk game selanjutnya." Tambah Shibuki sambil membersihkan piring kotor yang ada di meja makan.

"Aku akan pergi keluar dulu, mencari barang yang kubutuhkan." kata y/n setelah selesai membantu Shibuki membersihkan meja tempat mereka berdiskusi.
Sementara yang lain hanya mengangguk mengiyakan.
"y/n mau ku antar?" Tawar Arisu yang langsung ditolak oleh y/n.
"Oh tidak apa-apa Arisu, aku hanya akan cari angin sebentar. Kau istirahat saja disini dengan yang lain. Terimakasih sebelumnya" kata y/n dengan sopan menolak.
"Baiklah, hati-hati." Kata Arisu sambil mengangguk canggung.

Dalam perjalanan y/n ia hanya terdiam.
Pikirannya sibuk dalam menyusun rencana dalam permainan yang ada di dunia ini.
Ia khawatir jika tidak bisa kembali ke dunia asalnya.
"Ughhh aku ingin pulang.." gumam y/n bermonolog.

*Tring!

y/n kaget karena hp yang ia bawa dari game sebelumnya menyala. Dilihatnya bahwa ada pesan dari nomor tak dikenal masuk.
"Seharusnya hp ini tak berfungsi kan? Tapi kenapa?" Kata y/n sambil menatap hp itu bingung.

'Halo y/n! Bagaimana sejauh ini? Menyenangkan bukan? Aku harap kau menikmatinya.

Ada beberapa hal yang akan kusampaikan khusus untukmu.
Aturan untuk game kedua.
1. Tetap menaati peraturan untuk menjaga identitas aslimu.
2. Tidak membocorkan alur permainan.
3. Kau akan menjadi target utama!

Para pengejar akan lebih mengutamakan dirimu.
Tentu kau bisa bersembunyi, berlari, atau bahkan melawan mereka. Mengingat kau jago dalam bidang beladiri kann??
Baiklah kalau begitu, Semangat dan Semoga beruntung!^^'

"Sial! Apa-apaan ini! Kenapa harus aku target utamanya?!" Protes y/n dengan nada frustasi lalu menendang meja yang berada di dekatnya.
"Fuhh.. baiklah, kalau begitu mau tidak mau aku harus ikut bermain malam ini." Ucap y/n sambil mengusap wajahnya kasar untuk meredam emosinya.
"Sepertinya aku harus mencari senjata untuk dibawa malam ini." Kata y/n sambil melanjutkan langkahnya.

"Dia? Target? Sudah kuduga ada yang dia sembunyikan."
Ucap Karube yang ternyata sedari tadi memperhatikan y/n dari balik tembok.
.
.
.
.
.

Hari mulai malam. Pencahayaan hanya bergantung dengan sinar bulan.

"Kurasa Chota harus kita panggilkan dokter agar lukanya sembuh.
Dia pasti menahan sakit." Kata Arisu sambil berjalan di lorong mall bersama dengan Karube di sampingnya.

"Arisu." Panggil Karube sambil berhenti melangkahkan kakinya.
Arisu yang mendengar namanya dipanggil pun ikut berhenti lalu menengok kearah Karube yang berada di belakangnya. Arisu menatap Karube dengan tatapan bingung.

"Mari kita bermain malam ini, dengan y/n. Ku rasa ia mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui." Lanjut Karube sambil menatap Arisu dengan tatapan serius.
"Tapi visa kita kan masih berlaku 3 hari lagi?" Kata Arisu menimpali Karube.

"Lebih baik jika kita membiasakan diri kan? Kita pun bisa mencari dokter untuk Chota. Lebih mudah bertemu dengan banyak orang dalam permainan!" Kata Karube berusaha meyakinkan Arisu.
"Haruskah kita melakukannya lagi?" Tanya Arisu dengan tatapan ragu.
"Ayolah, mungkin kita bisa lebih banyak mengulik informasi." Kata Karube masih dengan nada membujuk.

y/n in Borderland Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang