15

274 61 3
                                    

y/n tiba di depan ruang militan, ia membuka pintunya. Pandangannya menyisir ruangan yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang berlatih.
Ada yang sedang latihan menembak, beladiri, bahkan ada yang latihan memanjat.

"Gila. Ini keren." Kata y/n dalam hati.

"y/n, disini." Kata seseorang memanggil dari sudut ruangan.
y/n menoleh ke asal suara dan mendapati Aguni sedang mengangkat tangannya agar y/n mudah melihatnya.
Tak lupa, di sekitar Aguni terdapat Niragi, Last Boss beserta bawahannya yang lain.

y/n berjalan mendekat.
"Kenapa memanggil? Aku sedang menyantap sarapanku tadi." Ucap y/n sinis tak terima waktu sarapannya terganggu.

"Hei~ bukannya kemarin kita baru saja berteman? Kok sekarang sudah marah-marah lagi?" Tanya Niragi dengan nada meledek.

Last Boss mendengar itu hanya tertawa kecil sementara y/n hanya mendecih kesal.

"y/n, aku ingin bicara denganmu." Kata Aguni lalu menatap y/n serius.
"Ikut aku." Tambah Aguni sambil berjalan melewati y/n.
y/n yang mendengar itu hanya menatap Aguni heran.
"Tidak mungkin aku diajak bergabung untuk rencananya kan?" Tanya y/n dalam hati.

y/n mengikuti Aguni dari belakang yang mana ia pun diikuti oleh Niragi dan Lastboss.

Aguni membuka pintu ruangan itu. y/n terpukau. Ruangan itu terlihat sempit, namun terasa hangat dan nyaman.

"Duduklah." Kata Aguni menyadarkan lamunan y/n.

y/n duduk, diikuti oleh Aguni dan dua bawahannya itu.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya y/n langsung pada intinya.

Aguni mengehela napas. Tampak ia melirik kearah Niragi dan Lastboss dahulu sebelum memulai pembicaraan.
"Aku berniat mengajakmu untuk turut andil dalam rencanaku." Kata Aguni menatap y/n mantap.

y/n membalas tatapan Aguni dengan sedikit kerutan di dahinya.
"Rencana apa?" Tanya y/n.
.
.
.
y/n bersandar di tembok ruang latihan para militan. Ia memikirkan tentang apa yang baru saja Aguni katakan padanya.
"Tidak ada salahnya pula jika aku ikut dalam rencananya, toh tugasku tidak terlalu berat, hanya mengawasi beach selama mereka tidak ada kan?" Ucap y/n dalam hati.

Ya, dalam rencana tersebut y/n diberi tugas untuk mengawasi gerak gerik para anggota eksklusif agar rencana tetap pada jalannya. Sangat mudah kan? Tidak perlu effort atau apapun itu yang melelahkan. Toh, sehabis itu beach akan hancur.

Ditengah lamunan y/n, ia merasa ada seseorang mendekat. Lebih tepatnya, bahaya mendekat.

Refleks y/n menoleh kebelakang dan mendapati bahwa Lastboss tengah bersiap untuk menyerangnya menggunakan katana yang sering ia bawa itu.

"Hei, kau gila?" Umpat y/n kaget dengan serangan tiba-tiba itu.
Setiap serangan berhasil dihindari oleh y/n. Sampai tiba akhirnya y/n mengambil katana yang tersimpan di pojok ruangan. Sehingga katana vs katana sekarang.

Lastboss menyeringai melihat kemampuan y/n. Ia merasa tertantang, begitu pun dengan y/n.

Lastboss berusaha menyerang dari samping yang nyaris saja mengenai punggung y/n. Tetapi berhasil ditangkis oleh y/n yang menyebabkan katana mereka bergesek sehingga membuat suara nyaring.

'Ting'
'Sreng'

"Wahh, kau lumayan juga." Kata y/n sambil tersenyum miring mencoba meledek Lastboss.

Lastboss mendominasi dari berbagai serangan, tapi tetap saja berhasil di tangkis oleh y/n. Hingga suatu waktu Lastboss terlihat lengah, lengan Lastboss berhasil ditendang oleh y/n dan menyebabkan katana yang dipegangnya terpental cukup jauh. Hal itu dimanfaatkan oleh y/n untuk menyerang Lastboss.

y/n in Borderland Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang