08

316 55 4
                                    

y/n berjalan menuju lift dan memasukinya. Ia memencet lantai teratas, tetapi ketika pintu lift hendak tertutup, terdapat sebuah kaki yang mengganjal pintu, sehingga pintu lift terbuka lagi.

"Chisiya.."
kata y/n dalam hati. Ia kaget karena bisa bertemu Chisiya disini.
"Astaga, aku melupakan bagian dimana ia menunggu di lantai atas.." tambah y/n dalam hati menyalahkan ingatannya yang pikun itu.

y/n segera menggeser tubuhnya supaya Chishiya bisa masuk.
Selama di dalam lift, y/n merasa dirinya di perhatikan oleh Chishiya.
Sementara Chisiya yang memerhatikan gerak gerik y/n hanya tersenyum penuh arti.

'Ting'

Lift sudah sampai ke tempat tujuan.
Lantai 7, lantai paling atas di gedung ini.

Chisiya segera keluar dari lift itu yang disusul oleh y/n yang berada persis di belakangnya.

*Brukk

"Hei! Kenapa kau berhenti tiba-tiba!" Protes y/n pada Chisiya yang berhenti tiba-tiba sehingga membuat y/n menabrak punggung Chisiya.

"Kau mengikutiku?" Kata Chisiya sambil menoleh ke arah y/n.
"Kau gila ya? Aku hanya ingin menuju tempat yang sedari awal sudah ku targetkan!" Kata y/n tak terima. Lalu y/n langsung berjalan menuju pojok gedung. Disusul oleh Chisiya yang sedang tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Hmm, ternyata kita memiliki tujuan yang sama." Kata Chisiya lalu melipat tangannya dan menyenderkan tubuhnya pada tembok penyangga di tepi gedung.

y/n yang mendengar itupun hanya melirik lalu melipat tangannya dan memperhatikan keadaan di lantai bawah.

"Ini merupakan tempat yang sempurna bukan?" Tanya Chishiya sambil menoleh pada y/n.
"Ya, dari sini kita bisa memantau pergerakan, dan tentunya bisa mengatur strategi untuk mengetahui langkah apa yang selanjutnya diambil." Jelas y/n pada Chisiya.
Chisiya yang mendengar itu pun hanya tersenyum tipis.
"Wahh, ide mu boleh juga.." timpal Chisiya.

Tak lama, munculah Aguni dengan seseorang dibelakangnya.
y/n yang sadar akan kedatangan seseorang hanya menoleh.
Sementara Chisiya melambaikan tangannya pada Aguni.

Aguni hanya terdiam menatap Chisiya, lalu menatap y/n dengan penuh selidik. y/n yang sadar dengan tatapan itu hanya memberi tatapan datar pada Aguni.

"Eh, bukankah itu kejam?" Protes Chisiya sambil menatap kepergian Aguni dengan dengusan kecil.

"Temanmu?" Tanya y/n basa basi.
"Hanya salah satu kenalan."
Kata Chishiya yang dibalas anggukan oleh y/n.

Keadaan kembali hening.

y/n teringat bahwa sekarang seharusnya momen dimana Shibuki sedang menggoda Chota.
"Chota yang malang.." Gumam y/n sambil tertawa kecil.

"Ada apa?" Tanya Chisiya yang sedaritadi memperhatikan y/n.
"Bukan apa-apa" Jawab y/n singkat kembali tersadar bahwa disampingnya ada Chisiya.

y/n dan Chisiya mengamati pergerakan di lantai bawah.
Usagi sedang berlari di lantai 4, begitu pula Karube dan Arisu. Sementara peserta lain terlihat berlari sambil kebingungan.

'Batas waktu 20 menit. Permainan dimulai dari sekarang.'

Keadaan seketika sunyi. Semua orang mungkin sedang berusaha sembunyi.

y/n merasa atmosfer terasa berbeda.
y/n merinding, apalagi mengingat fakta bahwa ia adalah target utama.

"Pengejar pertama ada di lantai 6." Gumam y/n yang masih terdengar oleh Chisiya.
"Bagaimana kau bisa tau?" Tanya Chisiya tiba-tiba yang membuat y/n panik.

y/n in Borderland Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang