My Crush [Revision]

7

Izza langsung menuliskan jawaban surat untuk rio.

Dari izza

Maaf ya, gue gabisa dateng. gue udah ada janji sama temen-temen gue, dan janji itu udah ada sebelum janji lo, jadi gue gabisa ingkar sama janji itu.

Buat rio

Izza langsung melipat kertas berisi surat jawabannya itu dan menitipkannya kepada noval.

"Gue nitip ini buat rio"

"Siapp" jawab noval.

||

Sore pun tiba. Karel, izza, nabila, dan yugo sedang menyusuri lorong di toko buku itu. Tak lama, karel mendapatkan buku yang ia ingin berikan kepada haekal.

"Gue udah dapet, kalian masih mau milih-milih?" Tanya karel.

"Gue masih bingung mau ngado apa" ucap yugo.

"Lah, katanya lo mau ngado dia hoodie?"

"Ohh iya baru inget astagaa"

"Yugo linglungg"

"Lu mau ngado apaan za?" Tanya nabila.

"Ngado kemeja. Lo?"

"Gue sih ngado jam tangan, biar makin ganteng crush gua"

"Percuma lo bikin dia ganteng tapi dia bukan milik lo, entar kalo dilirik yang lain begimane?" Eakk.

"Yaudah sih cogan di sekolah juga masih banyak, jadi tinggal ganti crush aja"

"Hadeuhh, nge crush in satu orang aja capek, apalagi lebih dari satu"

"Izza punya crush emang??" Tanya yugo.

"Punyalah, yang lagi pegang buku tuh" jawab nabila, entah keceplosan atau memang disengaja.

Untungnya karel agak berjarak dengan mereka bertiga.

Yugo mengkaget "hah?? Beneran??"

"Iyaaa, jan cepu lu, go"

"Wahh gue ga nyangka lhoo"

||

Yugo post story di aplikasi hijaunya. Mereka berempat sedang berada di taman kota sembari duduk santai sehabis jalan-jalan. Tenang, haekal di privacy kok. Ternyata rio tidak sengaja melihat story yugo itu, dan ia langsung mengumpat dalam hati.

"OHH GITUU?!! Ternyata dia jalan-jalan sama mereka-mereka ini?? Ada karel juga! Haha lucu banget yah nih anak, nge gagalin rencana gue! ANJING EMANG KAREL!!"

||

"Omaygatt liat deh bocil itu lucu bangett"

"Kalo masih kecil lucu emang, cobak aja kalo dah gede, apalagi dah bisa main lato-lato beuhh, mau se lucu apapun bocil langsung gue anggep musuh bebuyutan" ucap yugo.

Teketeketeketeketeketeketeketek

"Dimana-mana lato lato" heran Karel.

"Nanti lato-lato gue taruh di museum biar generasi selanjutnya tau kalo lato- lato itu barang paling bersejarah"