19

38 2 0
                                    

Sekarang pindah pekarangan lagi nih gess, yaitu ke kebun apel.

"Kok apelnya kecil-kecil yakk" celetuk carissa.

"Lucu bangettt pengen bawa pulang semuaa"

"Lucu, kayak nabila" gombal haekal.

CIAILAHHHH

"Yang gapunya ayang diem ya gess" sindir nabila.

"Apasih?! Gaje" jawab izza.

"Udah jangan didengerin" ucap karel pada izza.

"Udah ah ayok cari apel nya" izza langsung menggandeng tangan karel pergi dari hadapan teman-taman nya yang kampret itu.

"Anjirr, kok jantung gue deg-deg an gini ya??" Batin karel.

"Awas-awas!!" Ucap karel yang menahan langkah izza.

"Ohh ada lobang hehe, ga keliatan"

"Makannya kalo jalan tuh diliat jalannya" izza hanya cengengesan menganggapi ucapan karel.

"Fel, fel, itu tuh gede!!" Heboh carissa sambil menunjuk ke arah apel yang ia maksud.

"Mau??" Tanya felix, yang langsung diangguki cepat oleh carissa. Dan felix pun bergegas mengambil apel itu.

Izza memperhatikan teman-temannya yang asik dengan dunianya sendiri.

"Gue juga pengen kayak mereka. Gue pengen ada di posisi mereka" batinnya.

"Gue tau za. Lo lagi merhatiin mereka, dan lo pasti pengen kayak mereka kan? Gue yakin lo pasti pengen ada di posisi mereka" batin karel yang sedang memperhatikan izza.

Dah kayak punya ikatan batin gasihh?!!

"Za, nih liat, perfect banget kan??"

"Ihh masi ijo itu, rell"

"Gapapa bagus taukk ijo nyaa, yang lain udah ada warna merah-merahnya"

"Bagus warnanya doang kan? Bagus luarnya doang rel, gatau kan isinya? Asem atau manis?? Ujung-ujungnya kalo asem pasti dibuang"

"Iya juga sih"

"Sama kayak kalo kita menilai orang rel" izza menggantung ucapannya sebentar.

"Contohnya rio. Rio emang tampangnya tinggi, ganteng dimata orang, yang alias belum tau sifatnya. Sifat dia ga cocok banget sama tampangnya. Apalagi setelah gue tau isinya begitu, gamau nyoba lagi kan?"

"Ngapain bawa-bawa rio??"

"Ya gapapa, kan buat contoh aja" jawabnya, dan karel hanya berdehem.

"Cobak, makan. Luarnya sama gak sama isinya??"

karel langsung menggigit apel itu dan ternyata- yapp masih agak asem.

"Asem, hehe" ucap karel cengengesan.

"Tuh kann"

"Jadi dari situ aku mulai belajar. Menyukai seseorang itu bukan hanya dari tampangnya doang, tapi dari dalamnya juga. Percuma kalo tampangnya cakep, gatau sifatnya cakep juga atau enggak"

"Terus sekarang lo udah suka sama seseorang yang lo bilang kan?? Emang sifat dia cakep??" Tanya karel sambil memetik apel lagi.

"Yaa- kalo aku liat-liat sihh dia orangnya bisa dikatakan netral. Setau aku juga dia baik"

"Emang darimana lo tau dia baik??"

"Kepo banget sih?? Hehe"

"Ya kalo gamau ngasih jawaban juga ga masalah" ucapnya santai.

My Crush [Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang