ash

1.5K 129 23
                                    


Pertanyaan untuk dirinya sendiri, sekarang.

Akankah dia biarkan Doyoung untuk tetap bersama Jaehyun dengan berlandaskan alasan Doyoung menyukai Jaehyun atau akankah dia hentikan dengan berlandaskan alasan Jaehyun tidak memiliki perasaan yang sama dan sudah mencium perempuan lain selain Doyoung selama proses pendekatan mereka?

Dia masuk kamar saat langit masih gelap, saat lampu seisi apartemennya masih padam. Dia jalan mengendap-endap, menjaga langkahnya agar tidak nyaring dan bangunkan Doyoung.

Kemudian, Taeyong sapa tidurnya sesaat, meski selang sekian menit dia akan terbangun dari perasaan bersalah.

Ingatan tentang apa yang baru saja terjadi, mengirimkan semilir hangat yang merengkuh tubuhnya, namun di saat yang sama ada guncangan yang tengah menegurnya; apa yang sudah dia lakukan pada sahabatnya sendiri?

Dia terbangun hanya untuk cari alasan, agar apa yang terjadi bisa dijustifikasi sebagai benar—namun, dia sepenuhnya tahu kalau semuanya memang salah.

Sampai akhirnya, Taeyong lelah sendiri dan terlelap.

Kala dia bangun lagi, cahaya matahari sudah masuk tembus dari jendela dan menusuk matanya.

Badannya masih terasa lelah, suasana hatinya anjlok, turun berantakan.

Apa yang harus dia lakukan sekarang?





Kembali pada hari-hari biasa, dimana kini dia berdiri di belakang mesin kopi pasca kelasnya selesai. Hari ini, dia sendirian karena Jungwoo harus izin ujian. Beruntung, pengunjung tidak seramai biasanya, sehingga dia bisa duduk sesaat seraya menghelakan nafasnya sampai lega.

Padahal, dia hanya main tebak-tebakan saja semalam. Berhubung, dia juga minum dan pengaruhnya masih tertinggal—walaupun tidak se-ekstrim Taeyong—namun, berkat itu juga dia relakan segala rasa malunya, dia bisa tendang batasan yang menahan dirinya untuk mengajukan banyak pertanyaan.

Siapa sangka kalau Taeyong dengan begitu terbuka, jujur kepadanya.

Semua ragu, semua tebakan, semuanya terverifikasi oleh sumber paling kredibel—Lee Taeyong.

Awalnya, mungkin terlihat normal bagi seseorang yang baru kenalan lalu mengenalkan kenalannya kepada teman-temannya yang lain. Namun, dia rasa tidak sampai dimana Taeyong harus sembunyi di balik rak untuk menguping pembicaraannya dengan Doyoung, Taeyong perlu dorong sebuah situasi agar dia bisa bersama Doyoung. Perilaku Doyoung yang memperjelas sisanya—bahwa tujuan sejak awal bukanlah untuk memperluas pertemanan.

Awalnya, Jaehyun tidak mau besar rasa, memang siapa dia dan sepantas apa dia untuk jadi target program makcomblang?—ah, ternyata.

Apakah seharusnya dia simpan saja dan terus bertanya-tanya daripada menempatkan Taeyong di posisi yang tidak seharusnya?

Pasti, sulit untuk Taeyong duduk di antara dua bilah pedang runcing yang siap saling tusuk kapan saja. Entah hujaman itu darinya atau dari Doyoung, keduanya akan menyakitkan untuk Taeyong.

Bagaimana caranya agar mata belati di tiap punggung mereka ditujukan hanya padanya? Bagaimana untuk selamatkan Taeyong dari penderitaan tanpa batas?

CUPID'S | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang