dusty pink

2.4K 171 28
                                    

Kalau seperti ini jadinya, Jungwoo yang pusing. Dia pijat pelipisnya ketika mau tidak mau terseret Jaehyun dan Taeyong yang sudah siap di dapur Kafe Allo.

Benar, tempat dia dan Jaehyun bekerja.

Alasan Jaehyun melamar kerja paruh waktu adalah untuk mendapatkan uang belanja tambahan dan alasan Jungwoo berada di sama sebagai pekerja paruh waktu adalah karena Kafe Allo adalah milik Ayahnya.

Dia punya kebebasan untuk menambah menu makanan penutup sebagai bentuk menarik pengunjung yang lebih bervariasi. Ide untuk menambah makanan berat juga sudah dibincangkan, namun belum ada eksekusi sama sekali.

Tibanya dia di dapur dengan dua kantung belanja besar bertengger di ujung ruangan, dia lirik seisi ruangan dan dapati ternyata Ayahnya mengakomodasi tempat eksperimen yang cukup lengkap. Jungwoo kira, kompor, oven, berbagai alat yang dibelikan lainnya hanya diperuntukan untuk membuat dessert.

Ternyata, mangkok besi yang biasa dia gunakan untuk mengadon kue bisa juga untuk memarinasi ayam yang sudah terpotong rapi.

Tidak ada kerugian karena semua cake Jungwoo sudah siap jual dan kini sudah duduk manis di etalase kafe, bahan yang digunakan untuk acara masak kali ini juga seluruhnya dari kantong si Pelajar Teladan dengan kaca mata bertegger menawan, Jung Jaehyun.

Taeyong mengikat rambutnya agar tidak berantakan ke depan wajah. Celemek terpasang karena dia akan bantu Jaehyun selama proses masak. Wajahnya serius menata bumbu di dapur agar mudah dipilih dan dipakai nantinya.

Sementara Jaehyun tengah menyuci ayam yang barusan mereka beli, juga tengah mencari menu untuk makan siang mereka kali ini.

"Oh, tunggu!" Saat tangan Taeyong tengah asik menata bahan-bahan yang kiranya akan dia kenakan, terlintas satu hal yang sebenarnya sudah dari tadi terpikirkan olehnya, namun kepalanya baru bisa mengingat memori itu sekarang, saat matanya menyorot puas ke arah bumbu-bumbu yang dia rapikan.

Taeyong ambil ponselnya buru-buru, dia jalan menuju pintu belakang kafe dan menuju ruang terbuka agar suaranya tidak tertangkap Jaehyun.

"Halo? Halo!" sapanya buru-buru saat panggilan tersambung.

"Kenapa?" suara Doyoung mengisi indra dengarnya.

"Lagi di mana? Sibuk ga?"

"Kenapa emangnya?"

"Makan siang di Kafe Allo, ya. Kalo bisa, dateng sekarang."

"Ada apa emang?"

"Kesini aja dulu."

"Duh- lo telat bilangnya. Gue lagi di luar."

"Kemana? Sama siapa?"

"Ngurusin tugas, wawancara. Bareng Johnny."

"Berdua doang?"

"Gue nyariin lo ga ketemu."

—ya, karena dia bersemayam di tempat yang tidak biasanya. Perpustakaan.

"Kenapa ga nelfon?"

CUPID'S | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang