eps 24 - Adriel

1.7K 67 0
                                    

Seorang anak laki laki yang sedang fokus dengan lukisannya itu, begitu kesal dengan pamannya . Bagaimana tidak dirinya sedang fokus membuat lukisan malah diganggu membuat konsentrasinya terganggu.

Anak dengan sifat yang menyerupai seseorang dengan kata tajam, suara serak dan jangan lupa aura yang selalu mengintimidasi, sosok dengan nama lengkap Adriel Nathaniel A, Adriel yang sudah berumur 15 tahun tapi tetap saja masih dianggap sosok berumur 7tahun oleh sang paman. Anak yang sangat menyukai lukisan dan bernyanyi, memiliki banyak piala yang sudah terpajang rapi di sebuah lemari kaca.

"Sayang makan dulu nanti lanjutin lagi ya" kata sangat bunda yang tidak lain Ayu Oktaviani.

"Bentar bun dikit lagi" sahut Adriel tanpa menghentikan fokusnya pada canvas.

Iya Ayu Oktaviani sosok perempuan hebat yang dikenal dilingkungan sebagian California berbekal uang senilai 20m tanpa ada sosok suami dan keluarga disisinya merawat sangat anak dengan tangan dan peluh sendiri sampai sangat anak beranjak remaja.

Perempuan hebat yang sekarang dipanggil Viani ini meninggalkan begitu banyak kenangan hebat dari masalalunya. 20tahun yang lalu tepat saat dirinya melarikan diri dari lingkup atmaja meninggalkan ibu suami serta kedua anaknya tanpa tau kalau itu hanya sebuah kesalahpahaman. Sampai sebuah takdir saat dirinya berada didalam pesawat dimana pesawat yang dirinya tumpangi mengalami kecelakaan, beruntungnya ada seseorang yang membantunya sehingga dirinya masih hidup dan berjuang demi anak dalam kandungannya.

Flashback

Tepat didalam pesawat tengah terjadi kericuhan hebat akibat olengnya pesawat apalagi terdengar suara pramugari yang mengatakan

"Harap tenang semuanya kita berdoa kepada yang maha kuasa agar kita diberikan keselamatan dan diharapkan siapkan parasut jika sudah diberikan aba" kita semua akan loncat dari sini mengerti "

Namun dipojokkan seorang yang tak lain Oktaviani mengacuhkan perkataan sang pramugari dan justru tenang sambil mengusap perutnya, tanpa sadar ada sepasang mata yang menatap nya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Hei sepertinya kita seumuran ya" kata seorang gadis yang mungkin seusia Okta

"Hmm iya kenapa? " sahut okta sambil menatap wajahnya

"Kenalin aku kara , aku daritadi melihatmu kenapa kamu ga siapin parasutnya? " tanya kara sambil menaikkan satu alisnya

"Buat apa aku hidup jika mereka tidak menginginkan ku? " ucap Okta dengan lirih

"Tapi setidaknya bayi yang ada dalam kandungan mu dapat merasakan dunia jangan sampai karena masalahmu membuat nyawanya hilang" nasehat kara sambil mengusap pelan wajahnya

"Kau benar tapi aku lupa tidak membawa parasut jadi mungkin inu sudah takdirku"

"Kau tidak boleh nyerah pakai parasut ku, biarkan aku yang pergi karena umurku juga tidak lama lagi dan keluarga ku? Mereka sudah meninggal 1tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat biarkan aku bernasib sama seperti mereka "

"Tap---

"Semuanya harap bersiap dalam hitungan ke tiga kalian lari kearah pintu dan lompat, semoga kita semua ada dalam lindungan Tuhan"

"Tidak kau harus pergi Okta dan berikan ktpmu biar keluarga mu mengira kau meninggal karena kecelakaan pesawat , aku mohon"

Flashback of

Setiap mengingat perbuatan yang dilakukan Kara padanya selalu membuatnya menangis

Hiks hiks

"Makasih kara, aku baru mengenal mu tapi kamu sudah memberikan kehidupan baru kepadaku dan anak ku, kau benar kar anaku sudah besar dan sekarang dia tumbuh menjadi laki-laki hebat seperti ayahnya "

"Bunda gaboleh nangis" kata Adriel sambil memeluk bundanya dari belakang

"Bunda engga nangis sayang cuma kelilipan" jawabannya sambil tersenyum sementara itu diujung pintu terdapat seorang laki-laki yang menatap pemandangan itu dengan tatapan yang sangat

"Akan ku satukan lagi, kalian dalam ikatan keluarga yang bahagia"

Bersambung....

Plis part nya gajelas bangett😭😭

2 ANAK KEMBAR SANG DUDA END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang