06

1K 64 5
                                    

Jaemin masuk kedalam ruang rawat Renjun terlihat Renjun masih tertidur di brankar, dia menarik kursi di dekat brankar lalu memegang kedua tangan mungil itu. perlahan-lahan kedua mata serupa rubah itu terbuka. Jaemin melihat kekasih mungil nya sudah siuman dia pun tersenyum melihat nya dengan tatapan khawatir nya.




"Jaem." panggil nya dengan suara parau nya.





"hm." gumam Jaemin.





"apa yang terjadi? kenapa aku ada disini?" hanya Renjun melihat ke arah Jaemin.





"kamu sudah merasa baik atau apa kepala kamu sakit?"





apa yang kamu lakukan Jaemin, kenapa kamu tiba-tiba merasa khawatir kepada Renjun bukannya kamu ingin balas dendam sama dia.




"sudah mendingan." ucap nya mengerjapkan matanya pelan.






"syukurlah." ucap Jaemin menghela napas setelah itu dan pintu kembali terbuka terlihat Yuta dan Winwin masuk kedalam ruang rawat setelah Haechan menghubungi kedua orang Renjun.





"mama, papa."





Winwin langsung memeluk anak semata wayangnya itu dengan perasaan khawatir nya apalagi dia langsung menangis di pelukan Renjun.




"Injun hikss mama khawatir sama kamu hikss apa kepala kamu masih sakit sayang?"





Renjun menggelengkan kepalanya lalu Winwin melepaskan pelukannya terlihat Renjun tersenyum melihat nya.





"kamu yakin sayang?" tanya Winwin memastikan.



"iya mama, Renjun baik-baik saja."





Yuta pun mendekati Renjun sembari mengelus lembut rambut halus milik anak nya.




"kamu jangan sakit lagi ya sayang, papa sama mama khawatir melihat keadaan kamu apalagi kamu masuk ke rumah sakit."



"iya papa, Renjun janji tidak akan sakit." ucapnya tersenyum dan dibalas senyuman Yuta.





"kamu kekasih Renjun?" tanya Yuta melihat pada Jaemin.



"iya paman." ucap Jaemin datar.





"ah begitu, mama Renjun kasih tahu aku kalau kamu yang namanya Jaemin, saya senang karena kamu kekasih Renjun dan mulai sekarang kamu harus menjaga Renjun ya Jaem."




"iya papa."





Renjun tersenyum sumringah karena kedua orang tuanya suka dengan Jaemin.




Siang nya setelah Winwin dan Yuta pulang dari rumah sakit karena kebetulan Yuta ada urusan bisnis ke Jepang Winwin juga ikut menemani suaminya.




"sekarang ayo dimakan dulu bubur nya sayang."



Jaemin menyuapi bubur kepada Renjun tapi Renjun seperti nya menolak bubur itu.



"apa tidak ada makanan yang lain selain bubur Jaem." ucapnya merengut.




"kata dokter kamu makan bubur dulu setelah sembuh nanti baru bisa makan yang lain."




"heol~itu sangat tidak enak gak ada rasanya."





Renjun langsung memalingkan wajahnya saat Jaemin menyuapi Renjun bubur itu, setelah nya Jaemin menghela napas melihat sikap Renjun yang seperti anak kecil saat dia sakit.




Bukan Salah Jodoh 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang