22

577 33 4
                                    

Sedari tadi Jaemin masih melihat Renjun sedang diperiksa oleh dokter bersama dengan Haechan dan Jeno yang juga ikut melihat Renjun di periksa.

"kenapa Renjun bisa jadi seperti ini? aku juga tidak tahu kenapa saat aku menyebutkan nama Beomgyu dia jadi ketakutan, Jaem sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Haechan penasaran.

Jaemin hanya diam saja sembari menatap khawatir pada istrinya. dokter pun sudah selesai memeriksa Renjun lalu memberikan resep obat kepada Jaemin untuk Renjun setelahnya dokter pamit pulang.

"Jaem kamu belum menjawab pertanyaanku tadi, Renjun kenapa?"

"sudah ya sayang kamu jangan memaksa Jaemin untuk menjawab nya." ucap Jeno membujuk Haechan agar dia tidak memaksa Jaemin untuk menjawab pertanyaan nya.

"tapi Jen kita harus tahu apa yang terjadi dengan Renjun apalagi yang kita tahu Renjun tiba-tiba kehilangan anaknya setelah kejadian di kampus dan, ah siapa pelakunya Jaem?"

"bisakah kita tidak membahas masalah itu lagi." ucap Jaemin dengan tatapan datar nya.

Haechan langsung terdiam melihat tatapan Jaemin yang sangat tajam padanya.

"maaf Jaem aku bukan bermaksud untuk membuat kamu terlihat seperti frustasi tapi aku hanya khawatir dengan Renjun." ucap Haechan merasa bersalah.

"sayang kamu istirahat dulu ya biar aku yang bicara sama Jaemin."

"baiklah."

Haechan berjalan ke kamarnya dan dia masuk kedalam kamar nya.

"jadi bagaimana dengan Beomgyu?"

"kau sudah tahu aku tidak suka membahas dia lagi Jeno."

"aku tahu tapi ini juga termasuk trauma yang dialami Renjun. apa kamu tidak kasihan melihat keadaan nya."

"Jen aku tahu mana yang terbaik untuk istriku jadi lebih baik aku membawa Renjun pergi ke Perancis agar dia tetap bisa menjadi Renjun seperti dulu dan aku juga tidak mau dia bertemu dengan Beomgyu."

"baiklah jika itu keputusan kamu lebih baik kamu dan Renjun menginap malam ini."

"makasih."


Setelah itu Jaemin pergi ke kamar tamu untuk melihat sang istri yang masih tertidur di kasur empuk ukuran king size itu. Jaemin tidur di samping Renjun sembari mengelus lembut wajah gembil itu.

"eugh Nana."

"maaf membangunkan kamu."

"tidak apa-apa tapi apa yang terjadi Nana?"

"kamu hanya pingsan tadi sayang lebih baik kamu tidur ya."

"aku gak bisa tidur lagi Nana, apa traumaku masih tetap ada?"

"iya sayang jadi lebih baik kamu tidur dan besok kita akan pergi."

"pergi?" tanya nya bingung.

"iya kita akan pergi ke Perancis besok."

"tapi kenapa?"

"Nana cuman ingin kamu sembuh sayang biar dokter yang diluar negeri yang rawat kamu ya."

"baiklah."

Jaemin tersenyum lalu dia mengecup kening Renjun setelah itu keduanya tidur.






🐰🦊

Keesokan paginya Jaemin dan Renjun bersiap-siap untuk berangkat ke bandara Incheon dan mereka juga sudah membereskan barang uang sudah di bawah untuk pergi ke Perancis.

Bukan Salah Jodoh 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang