21

541 40 2
                                    

Di jam tengah malam seperti ini Jaemin masih terlelap dalam tidur hanya terdengar suara layar monitor yang terus berbunyi hingga sampai akhirnya Jaemin menyadari sebuah tangan mungil yang dia genggaman perlahan mulai bergerak.

Kedua mata serupa rusa itu terbuka dia melihat Renjun masih tetap sama memejamkan kedua matanya.

"huft aku kira kamu sudah sadar sayang ternyata itu cuman mimpi." ucapnya lesu.

Setelah itu Jaemin kembali lagi terlelap dalam tidurnya karena dia masih merasakan kantuk yang cukup berat namun sekali lagi tangan itu bergerak kembali. Jaemin kembali lagi membuka kedua matanya.

Jaemin melihat tangan Renjun kembali bergerak dengan kedua matanya yang juga mulai terbuka.

"sayang."

Jaemin tersenyum sumringah melihat istrinya akhirnya telah sadar dari komanya dalam setahun ini. Jaemin langsung menekan tombol di dekat brankar lalu tak berapa lama dokter dan suster masuk kedalam ruang rawat itu.

Dokter dan suster itu melihat Renjun sudah sadar lalu dokter langsung memeriksa kondisi Renjun dan dimana Jaemin masih menemani nya.

"bagaimana keadaannya istri saya?" tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"dia baik-baik saja."

Jaemin pun tersenyum melihat keadaan sang istri yang baik-baik saja tapi lain halnya dengan Renjun yang merasakan jika tubuh nya seperti orang kaku.

"Na...Na."

"iya sayang ada apa?"

"kenapa dengan perutku dan dimana anak kita?"

Renjun langsung shock melihat keadaan perut nya yang rata tapi Jaemin belum bisa menjelaskan semuanya kepada istri nya jika sebenarnya anak yang ada di dalam perut Renjun telah tiada.

"sayang sebaiknya kamu istirahat ya kamu juga baru sadar hm."

"tapi Nana apa yang terjadi kenapa aku tidak melihat bayi kita."

"kamu istirahat dulu ya sayang jangan memikirkan hal itu."

Renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu akhirnya dia memilih untuk istirahat Jaemin pun menemani Renjun sembari mengelus lembut rambut halus nya.

"Nana."

"hm."

"sebenarnya aku sudah berapa lam tertidur?"

"kenapa sayang?"

"tidak ada Nana hanya saja aku merasa banyak perubahan apalagi aku sekarang melihat kamu seperti orang berbeda."

"berbeda seperti bagaimana sayang?" tanya Jaemin bingung.

"kamu jadi terlihat begitu dewasa dan juga mapan."

Jaemin pun tersenyum mendengar ucapan Renjun lalu setelah itu Renjun masih melihat pada Jaemin.

"ada apa? kamu butuh sesuatu?"

"tidak aku hanya merindukan mama sama papa lalu Haechan dan Jeno."

"yaudah biar Nana hubungi mereka ya."

Renjun hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Jaemin menghubungi semua orang yang Renjun maksud setelah itu dia meletakkan ponselnya di narkas.

"sudah Nana."

"sudah sayang sebentar lagi mereka akan datang."

"makasih Nana." ucap Renjun tersenyum sumringah.

Bukan Salah Jodoh 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang