20

659 38 2
                                    

Setelah Jaemin selesai mandi dia pun keluar dari kamar mandi, terlihat Taeyong yang masih setia menemani Renjun yang sama sekali belum sadar.

"mama."

"kemarilah."

Jaemin menghampiri Taeyong lalu dia duduk di samping Taeyong.

"ini makan dulu kamu belum sarapan kan?" tanya Taeyong sembari memberikan bubur ayam untuk Jaemin.

"hm makasih mama."

"yaudah kamu sarapan dulu mama keluar sebentar."

"nee."

Taeyong pun keluar dari ruang rat Renjun lalu Jaemin melahap bubur ayam yang dibelikan Taeyong untuknya. selagi sarapan Jaemin melihat Renjun yang masih memejamkan kedua matanya jujur ini sudah hari kedua Renjun belum juga sadar dari komanya.


Jaemin memperbaiki selimut Renjun setelah itu dia mengelus lembut tangan mungil itu.

"aku kangen sama kamu sayang, kamu kapan membuka mata kamu hm."

Jaemin mengelus lembut rambut halus Renjun dengan air mata yang terus saja menetes melihat keadaan istrinya masih terbaring lemah di brankar. tanpa dia menyadari jika seseorang masuk kedalam ruangan itu.


"Jaemin-ah."


Jaemin yang barusan saja selesai sarapan, dia melihat siapa yang memanggil nya.

"Jeno."

"nee aku ingin memberitahukan hal yang sangat penting sama kamu ini mengenai tentang Beomgyu."

"kenapa dengannya?" tanya Jaemin penasaran.

"hari ini dia akan berangkat ke Jerman dan kau tahu siapa yang membantunya selama ini."


"siapa?"

"teman seperjuangan kamu Sobbin."

Sejenak Jaemin menghela napas karena biar bagaimanapun Sobbin memang sahabatnya namun dia juga tidak terima jika gara-gara dia Renjun jadi celaka seperti ini.


"kenapa kamu jadi seperti itu Jaemin-ah?" tanya Jeno bingung karena melihat Jaemin yang selalu menarik napasnya.


"lebih baik kita kesana dan cegah Beomgyu untuk pergi."


"ok."





🐰🦊




Sementara itu Beomgyu masih menunggu jadwal keberangkatan nya ke Jerman dengan Sobbin yang menemani nya dan beberapa anak buah Sobbin yang menjaga di depan pintu.


"berapa lama lagi Sobbin aku benar-benar sudah bosan."


"kau tenang saja Beomgyu sebentar lagi kamu akan berangkat."


sejenak Beomgyu menghela napas lalu Sobbin juga masih sibuk menelpon asisten nya untuk menyiapkan pesawat pribadi nya.



"sial dia ini becus tidak bekerja kenapa nomor nya tidak diangkat." ucapnya kesal.



"kenapa?"


"orang kepercayaanku sama sekali tidak mengangkat panggilanku dan kau tahu aku sudah bilang kepadanya untuk menyiapkan pesawat pribadi untuk kamu."


Beomgyu terus saja menghela napas untuk terus bersabar menunggu pesawat pribadi Sobbin tiba secepatnya di bandara.





Tapi disisi lain Jaemin dan Jeno sudah menghabisi orang kepercayaan dari Sobbin dan pesawat sama sekali tidak bisa digunakan itu karena orang suruhan Jaemin sudah membakar habis pesawat itu.


Bukan Salah Jodoh 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang