Ten sungguh tak kuat lagi melihat adik nya dipukuli oleh perawat bayaran kakaknya, sementara kakaknya tidak peduli terus sibuk dengan urusan kantor yang tidak ada habisnya. Ten hanya bisa menangis dan sesekali memberontak karena dirinya juga diikat tubuhnya bau Pesing karena seharian diikat tanpa menggunakan diampers juga dia hanya bisa duduk dilantai yang dingin bagaikan seekor anjing peliharaan sungguh malang nasib anak yatim piatu ini sudah ditinggal orang tua masih harus merasakan penyiksaan seperti ini juga.
"Cukup jangan sakiti adik saya lagi saya mohon cukup" Ten menangis sejadi jadinya nya menyesal pasti merasa tidak berguna hanya bisa diam melihat adiknya dipukul sampai meregang nyawa, tubuh Doy sudah membiru dan banyak luka luka menghiasi tubuh mungil Doy.
Kun yang perasaan nya tidak karuan hari ini bergegas pulang ke apartemen untuk melihat adiknya tapi dalam keadaan mengenaskan pun langsung mengambil tindakan bukannya pulang melihat adiknya sedang bermain malah pemandangan kedua adik nya dalam keadaan tidak baik baik saja. Ten yang terikat, Doy yang sudah tak lagi bernafas.
Kun mendekati tubuh Doy dan memanggil manggil nya serta mengguncang tubuh Doy tapi nihil responnya Doy hanya diam tanpa bergeming tubuhnya sudah kaku dan membiru, dirinya yang asli sudah bersama bunda dan ayah di surga.
Tapi Kun tidak begitu saja melupakan Ten setelah menyadari dan menangis atas kepergian Doy, Kun mendekati Ten yang menangis sejadi jadinya memanggil nama Doy dan berteriak. Kun membuka tali dikaki Ten dan memeluk hangat untuk menenangkan Ten yang sudah tidak karuan keadaan nya. Mereka berdua mendekati tubuh kaku Doy dan mereka saling berpelukan untuk yang terakhir kalinya.
"Tenang dek, jangan begini adek doy sudah bahagia bersama mama dan papa. Sabar sayang, masih ada kakak sayang" terus menguatkan Ten padahal dirinya juga sama sama terpuruk bahkan sangat terpuruk merasa kecewa pada dirinya sendiri sangat hancur.
Kun tidak tinggal diam dalam hal ini dia juga segera melaporkan para perawat itu kepolisian, sebelum nya dia juga memerintahkan anak buahnya untuk membalas kekejian mereka yang sudah dilakukan pada Ten dan Doy.
Kun menyiksa perawat itu dengan memotong kedua tangan dan menembaknya juga di kepolisian agar nama baik mereka hancur juga.
Segera keluarga besar mereka juga mengetahui hal ini opa dan Oma serta yang lain segera datang setelah diberi tahu kan oleh Kun. Mereka menyesal harusnya tidak sebodoh itu membiarkan mereka tingga sendirian tanpa pengawasan orang dewasa sungguh penyesalan diakhir karena kalau diawal namanya pendaftar.
Opa segera mengambil Ten dari gendongan Kun karena Ten sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi kakinya bergetar saat Kun mencoba....
Tbc
Ada yang nungguin?
Ada yang kangen
Kangen author kagak