****
Jika orang mengatakan cinta adalah salah satu sumber kekuatan dalam hidup, hal itu akan dibantah habis-habisan oleh seorang Daniar yang tidak pernah menerapkan cinta dalam kehidupannya.
Baginya, cinta adalah sumber kelemahan.
Orang-orang akan menghadapi kehancuran disaat mereka menemukan dan bersandar pada perasaan lugu dan naif tersebut. Ia berani memiliki prinsip seperti ini bukan berasal dari sekedar teori tetapi sebuah pengalaman mengerikan yang terjadi dalam keluarganya sendiri.
Beberapa tahun lalu, ia merupakan seorang anak tunggal dari sepasang orangtua, yang meninggalkannya di usia delapan tahun. Hans Daniar dan Mika Mahesa, memutuskan untuk berpisah dengan meninggikan ego yang mereka miliki tanpa mempertimbangkan seorang anak dari hasil cinta kasih mereka, seseorang yang telah mereka damba dalam usia pernikahan hampir tujuh tahun.
Jika yang kalian pikirkan tentang seorang anak berumur delapan tahun tidak akan mengerti apapun tentang kondisi perpecahan antara orang tuanya, Reich adalah anak yang telah memahami hal tersebut sejak umur lima tahun. Ia cenderung pendiam dan berhasil menyembunyikan emosionalnya dengan sangat baik.
Siapa yang akan menyangka jika Reich kecil yang teramat pendiam itu mengalami luka yang sangat dalam setelah mendengar teriakan saling bersahutan antara kedua orangtuanya. Ia tidak menangis. Ia hanya mengamati dan menanyakan hal unik dan berhasil membuat salah satu pekerja di dalam rumah Daniar hampir menangis karenanya.
"Apa yang mereka lakukan? Bertengkar di malam hari adalah sesuatu yang sangat buruk dan tak baik diperlihatkan."
"Lebih baik anda kembali beristirahat di dalam, tuan muda."
"Mm, tidurku terganggu karena teriakan mereka. Aku harus bagaimana? Apakah mereka akan bertanggung jawab? Ah, apa yang kuharapkan," ujarnya terdengar lirih. Ia menatap ke arah Hans dan Mika yang masih berdebat di bawah sana. Saat ini, anak itu tengah menumpu dagunya di atas pembatas besi di lantai dua.
"Mereka tidak pernah tahu arti tanggungjawab. Sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan melupakan bahwa mereka memiliki anak, benarkan, Elina?"
Sang pengasuh merasa tercekat begitu ia mendengar penuturan anak kecil yang sepertinya sudah merasa biasa menyaksikan pertengkaran kedua orangtuanya.
"Hey!"
"Tuan—" Elina terkejut saat Reich meneriaki orang tuanya dari lantai atas. Tetapi sayang sekali, perhatian keduanya telah mengarah ke atas, di mana Elina dan Reich berdiri berdampingan.
"Pergilah dari rumah ini. Aku tidak bisa tidur," katanya dengan nada datar. "Kalian tahu besok masih ada jadwal sekolah, bisakah berpindah ke taman kota saja?"
Sarkas.
Kini, baik Hans ataupun Mika terlihat saling diam dan merasa tidak enak dengan Reich yang menegurnya. Tidak ada yang marah kepada Reich, justru keduanya sedikit memerah karena malu ditegur oleh anak-anak.
"Ck! Tidak perlu merasa tidak enak. Aku hanya butuh tempatku yang damai. Bisakah kalian memasang peredam suara di dalam kamar? Jika diizinkan, aku akan meminta kepada Elina untuk memasangnya."
Reich tumbuh menjadi anak yang sangat pendiam. Ia tidak pernah banyak bertingkah, tetapi Reich suka bergabung ke dalam sebuah forum. Ia tinggal bersama Hans, ayahnya. Ia berkata bahwa ia adalah penerus keluarga Daniar. Jika ia tinggal bersama Mika maka aliran pewaris itu akan terputus. Hans akan menyerahkan tahtanya ke anak lain di luar anak kandung dari Mika. Reich tidak menyukainya.
Jika keduanya tidak dapat mempertahankan garis keturunan dengan baik, maka Reich yang akan melakukan hal tersebut.
Ia tidak pernah membuka hati kepada siapapun, tetapi bukan berarti ia tidak pernah berpacaran dengan perempuan. Reich menjalin hubungan untuk mengetes dan memilah siapa yang akan menjadi pembanding dengan seorang perempuan yang telah dikenalkan oleh Hans kepadanya sebagai calon istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vous Me Voyez 2
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) Sebuah Challenge yang membuat keduanya kembali dalam perseteruan yang menyenangkan tetapi tidak membuat goyah rasa yang telah tumbuh di masa SMA. Namun, keduanya terhalang oleh jarak dan wak...