12. Lost contact

984 129 15
                                    


***

Sherly tengah menenteng salah satu jaket milik Revan yang pria itu titipkan saat berpamitan sebentar untuk mengambil charger miliknya yang tertinggal di ruangan klub karate.

Gadis itu telah menemani Revan latihan untuk pertandingan yang mungkin akan menjadi kali terakhir Revan menampakkan dirinya sebagai peserta turnamen atas nama SMA Adara.

Pria itu telah menghabiskan waktu sebanyak sembilan tahun merintis pengalamannya dalam bidang olahraga dan beladiri di klub Karate SMA Adara. Revan telah mencapai level senior dan akan segera mewariskan ilmunya kepada mereka yang ingin maju dan berkembang.

Selain itu, Sherly yang berstatus sebagai kekasih Revan diperkuat oleh jalur perjodohan antar dua keluarga, menjalani hubungan yang makin intens. Keduanya menjalani hubungan yang baik. Sherly dapat menerima Revan yang takkan segan menunjukkan perhatiannya di depan publik seolah mengatakan bahwa Sherly itu pacarnya, milik Revan Adrian.

"Ketemu?" tanya Sherly begitu Revan menampakkan dirinya dari arah Barat.

Revan mengangguk, "Ketemu, tadi masih nyangkut distop kontak."

"Jangan kebiasaan kayak gitu. Kalo abis charger, usahain cabut semua. Jangan diambil HPnya doang, kalo kebakaran, siapa yang mau tanggungjawab?"

Wajah Sherly yang terbiasa Revan lihat selalu datar kini sedikit berubah menjadi seorang gadis manis dengan raut kesal yang begitu terlihat dari sorot tatapan tajamnya.

"Iya, sayang. Makasih udah diingetin."

Sherly memukul bahu Revan yang berpura-pura mengaduh kesakitan.

"Jijik dengernya," kata Sherly memarahi Revan.

"Sekali-kali, Sher. Gak mau banget gue romantisin."

Sebagai salah satu pasangan yang terkenal akan mode cool-nyamenjadikan mereka bahan perbincangan setiap murid di Adara mengenai couple goals kedua setelah pasangan King and Queen of Adara, Galen-Anindira. Revan dan Sherly dikenal sebagai dua orang calm dan tidak suka ikut campur ke dalam permasalahan yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Kebanyakan murid menyukai interaksi keduanya yang tidak berlebihan tetapi terlihat sweet di mata penggemar.

"Gak usah kayak gitu. Lo perhatian sama gue aja udah jauh lebih dari cukup."

Jawaban Sherly malah menambah kadar kegemasan Revan terhadapnya. Pria itu mengusak rambut kekasihnya beberapa kali lalu menggandeng gadis itu untuk pulang.

"Makin suka deh gue sama lo."

***

Jordi melihat ke arah belakang punggungnya di mana Anin masih sibuk terlihat memilih gantungan kunci yang tak sengaja mereka lihat saat hendak pergi ke toko seragam.

Anin sedikit bersikap aneh. Gadis itu terkesan menghindar dan tidak banyak bicara terhadapnya. Maka dari itu, Jordi berinisiatif untuk menjaga jarak sedikit jauh darinya.

Jordi yang merasa sedikit bosan memainkan ponsel, sekedar membalas beberapa chat masuk dari teman, keluarga dan juga beberapa gadis yang tengah melakukan pendekatan dengannya.

Selang beberapa menit, Anin sudah kembali berdiri di sebelah kanan Jordi terlihat kesulitan memasukkan gantungan kunci yang ia beli ke dalam tasnya.

"Udah belinya?"

Anin mengangguk pelan. "Maaf ya lama," kata Anin sedikit merasa bersalah.

"Santai aja, Nin."

Gadis itu merasa kalap saat melihat pernak-pernik berwarna pink berjejer di setiap sudut jalan yang mereka lewati untuk sampai ke toko seragam. Gadis itu meninggalkan Jordi karena asik dengan dunianya.

Vous Me Voyez 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang