"halooo bestieee" teriak ara kepada teman nya yang tadi sibuk mengerjakan tugas.Hal itu pun membuat cira,difa,vanka,dan aretha pun terkejut,pasal nya tadi mereka berempat sedang mengerjakan pr yang belum merema kerjakan ralat hanya vanka saja yang mengerjakan sisa nya menyontek.
"astagfirllah siapa sih yang gang-" ucapan cira tepotong kala ia melihat wajah teman nya yang saat ini di depan nya.
"OMGG..ARAAA" teriak cira,lantas ia langsung memeluk badan ara dengan senang,begitu pun dengan ara ia pun mebalas pelukan sahabat nya yaitu cira.
Berbeda dengan cira dan ara yang sedang berpelukan,aretha,difa dan vanka hanya melihat apa yang terjadi pada cira dan ara.
Memang mereka berdua itu sangat kocak,mereka pun memiliki kesamaan yang sama yaitu sering teriak,hal asil aretha, difa dam vanka hanya diam saja
Vanka yang tidak tau siapa orang yang sedang berpelukan dengan cira hanya bisa diam saja ia menduga kalau orang yang bersama cira adalah salah satu sahabat mereka.
"aaa araaa,lu lama banget sih libur nya,gw kangen tau" ujar cira,mereka berdua sudah melepaskan pelukan nya.
"ya sorry,kemarin itu gue masih di bandung,jaga nenek gue yang masih sakitt" jawab ara.
"ouhh gitu"
"kenapa sih emang nya? Gue libur cuman dua hari doang loh" ujar ara,mereka berdua masih asik berbicara tanpa duduk pun mereka tetap mengobrol.
"ya gue kangen sama loh araa,loh gak sekolah gue gak ada partner teriak ini mah" jawab cira, mereka berdua memang sama-sama sering teriak dengan suara cempreng,makan nya kalau ara gak masuk sekolah cira akan kesepian,karna ara ini memang salah satu sahabat nya yang sama seperti diri nya.
"alah lebay loh" ketus difa,sungguh dari tadi ia melihat drama sahabat nya ini yang menurut nya sangat alay apalagi cira.
"dihh apaan loh bilang gue alay" ujar cira sembari menatap difa yang biasa-biasa saja duduk dengan aretha dan vanka.
"iya loh itu alay,banget malah.apalagi kalo sama pacar loh pasti alay banget" ucap pedas difa,ia hanya bercanda saja mengatai cira alay,tapi memang jujur sih emang cira itu alay.
"uuhh bilang aja lu itu iri" jawab cira.
"ihh sorry ya gue mah ga pernah iri sama loh" kata difa.
"kalo iri bila-" ucapan cira terpotong sebab aretha.
"udah deh loh berdua bisa diam ga sih" ketus aretha,mood nya pada pagi hari ini sangat tidak baik,dan mengapa teman nya ini malah menambah mood nya semakin buruk.
Difa dan cira pun langsung terdiam.mereka berdua memang sangat takut jika aretha sudah berbicara karna menurut nya aura nha aretha sangat berbeda.
"udah udah loh berdua jangan ribut terus,masih pagi" ujar ara,lalu cira dan difa duduk bersamaan disamping aretha dan vanka.
Ara yang baru masuk hari ini ia menatap bingung pada gadis yang di pojok aretha.ara bertanya-tanya siapakah gadis tersebut.
Vanka merasa teman nya aretha,difa dan cira yang melihat nya pun menundukkan kepala nya.ia sangat takut jika yang melihat nya itu tidak menerima vanka.
"lo siapa?" tanya ara,oranv yang ara tanya pun tidak menjawab pertanyaan hanya menundukkan kepala nya.ara yang tidak mendapatkan jawaban ia pun beralih menatap ketiga teman nya.
"dia anak baru ar" jawab cira.
"ouhh"
Lalu ara beralih menatap vanka kembali yang masih menundukkan kepala nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [On Going]
Teen Fiction"ga suka abang perduliin?" "ya" "kenapa taa?"tanya alfar. "karna gw benci loh,ngerti" ucapan aretha membuat alfar terdiam dan tercengang,dan setelah itu aretha pergi begitu saja. Alfar masih diam di tempat,ia tidak menyangka dengan ini semua rasa ny...