Bel pulang sekolah sudah berbunyi murid murid SMA GARUDA pun berhaburan untuk pulang.Disaat yang lain pada bergegas keluar dari halaman sekolah untuk pulang kini alfar dan teman teman nya sedang menunggu dikelas 11 ipa 3.
Alfar menunggu vanka yang satu kelas dengan adik nya,bukan untuk menjemput adik tapi mrnjemput vanka.
menurut nya adik nya itu tidak akan mungkin menerima jemputan nya pasti alasan nya karna tidak mau di kenali oleh orang lain,alfar sebenar nya pun tidak mau seperti ini tapi adik nya tetap kekeuh.
"jadi gimana keputusan kamu?" tanya alfar kepada adik nya yang kini mereka sedang membicarakan hal penting di ruang tamu.
"keputusan apa?" bukan nya menjawab aretha kembali bertanya karna ia pun tidak keputusan untuk hal apa.
"keputusan untuk masuk Sma bareng abang seperti yang kemarin abang ucap" ujar alfar,ia memang sengaja menyuruh adik nya untuk masuk Sma di sekolah nya,ia hanya ingin adiknya selalu berada di penjagaan juga bisa melihat dan bertemu selalu adik nya saat sekolah.
Aretha yang malas berhadapan dengan abang nya ia pun ingin cepat cepat keluar dari rumah nya untuk sekedar jalan jalan kemana saja asalkan tidak dengan abang nya ini.
Aretha hanya diam saja,ia belum ingin membalas ucapan alfar karna ia pun sedang memikirkan keputusan nya.
Alfar yang melihat adiknya diam saja dan seperti nya sedang berpikir keputusan yang ia berikan.
"dek gimana?"
"oke.gue terima keputusan loh dengan masuk SMA bersama loh,tapi ada satu syarat nya yang harus loh lakukan" ucap aretha,sebenar nya ia males jika satu sekolah dengan alfar tapi ia pun tidak ada pilihan lagi ia menerima tawaran alfar karna memang menurut nya Sma itu sangat dekat dari rumah nya jadi ia tidak perlu capek diperjalanan.
"akan abang lakukan asalkan kamu sekolah ditempat yang sama abang"
Aretha mengangguk sembari tersenyum tipis.
"syarat nya ialah loh jangan ngasih tau keorang orang kalo gue itu adik lu,maupun teman dekat lu pun itu gak boleh ada yang tau"
"dan kita di sekolah itu anggap aja gak kenal,bisa?" itu lah syarat yang aretha inginkan,begitu pun ia pun sangat bahagia karna ini lah yang ia mau.
Alfar yang mendengar syarat dari adik nya pun membuat nya terdiam,hati nya seolah tidak terima jika adiknya tidak menganggap nya saat disekolah tapi jika ia menolak aretha tidak akan mau untuk masuk kesekolah nya.
Alfar menarik napas secara dalam dalam lalu ia hembuskan.
"oke abang terima syarat dari kamu" dengan berat hati ia menerima syarat adiknya.
Sejak saat masuk sekolah pun tidak ada yang tau kalau mereka sepasang adikaka apalagi teman teman alfar dan aretha juga tidak mengetahui identitas mereka.
Sebab persyaratan itu sikap alfar berbanding balik jika dirumah dan disekolah.jika disekolah alfar sangat cuek dan tidak peduli dengan aretha tapi berbeda jika berada di rumah alfar sangat perhatian dan juga sangat posesif.
Balik ke topik,kini alfar dan teman teman nya menunggu dikelas vanka dan teman teman yang kelas masih didalam dan belum keluar padahal semua murid sudah keluar dari kelas nya.
"ni guru udah bel juga masih ngomong aja" gerutu diksa,ia menatap kelas difa yang guru nya masih saja berbicara padahal kan bel pulang sudah berbunyi.
"ya loh kayak gak tau bu mela aja" ucap keano,ia sudah hapal sekali dengan guru yang bernama bu mela ini,dia adalah guru nya waktu keano dan teman teman nya kelas 11 dan memang bu mela itu selalu lama untuk sekedar keluar dari kelas padahal waktu bel sudah berbunyi.
"ya gue tau,cuman kan emang dia gak berubah gitu"
Tak lama kemudian bu mela keluar dari kelas tersebut dan ia berhenti didepan teman teman alfar juga menatap tajam keano berserta diksa.
"ngapain kamu ngomongin saya" tanya bu mela,ia menatap tajam kepada diksa dan keano.
Keano dan diksa yang ditatap tajam oleh bu mela menjadi takut.
"ehh gak kok bu kita gak ngomongin bu mela ya kan ken" alibi diksa sembaru menatap bu mela lalu melirik keano agar keano membela nya.
Keano yang dilirik oleh diksa oun mengangguk kan kepala nya."iya bu,bener kata diksa" jawab keano.
"mereka berdua bohong bu,tadi bang diksa sama bang keano ngomongi ibu yang enggak-enggak" bukan nya membela altez justru berbicara jujur kepada bu mela dan itu membuat diksa dan keano melotot.
"heh altez awas loh yah"
"altez yang bohong bukan kita" ucap diksa,ia masih menyakinkan bu mela agar percaya dengan diri nya bukan dengan altez.
"altez gak salah yang salah itu kalian berdua,dan awas aja jika saya mendengar kalian ngomongin saya lagi,saya akan hukum kalian,mau?" ucap bu mela.ia pun pergi begitu saja setelah mendapat kan jawaban mengangguk diksa dan keano.
Kepergiam bu mela mebuat diksa dan keano menghela napas lega.
"loh ya tez buka nya belain gue sama keano malah ngomong jujur ke bu mela" ujar diksa,ia masih tidak terima dengan ucapan altez rasa nya ingin sekali ia menonjok muka altez tetapi ada sepupu nya.
"yee gue kan anak baik jadi gue jujur lah ke bu mela" jawab altez,hal itu membuat keano dan diksa terkejut dengan jawaban altez.
"dih anak baik kek loh mana ada"
"ada lah bang buktinya gue"
"gak-" ucapan diksa terpotong kala tiba tiba orang mereka tunggu sudah hadir di depan mereka.
"heh ada ayang difa" ujar diksa sembari tersenyum juga tatapan genit hal itu membuat difa geli dengan diksa.
"kalian kok ada disini?" tanya vanka,ia melihat teman teman alfar yang berada di depan pintu kelas nya.
"ya kita nunggu kalian lah" ucap keano.
"ayanggg" tiba tiba cira langsung memeluk keano juga dengan ucapan manja nya.
"capekk yak yang?" tanya keano.
Cira mengangguk di dalam pelukan keano."ayukk pulang"
Lalu mereka berdua pamit pergi untuk pulang duluan meninggalkan teman teman nya yang masih berada di depan pintu kelas.
"ra,ayok pulang" ajak arjuna tanpa jawaban dari ara yang masih bengong dengan ajakan juna.
Juna pun menarik pergelangan tangan ara lalu tanpa berpamitan dengan teman yang lain nya ia pergi bersama ara.
"wah itu beneran juna"
"ayang difa ayuk pulang bareng sama aku" lanjut diksa,lalu ia mengajak difa untuk pulang bareng dengan nya.
Difa yang mendengar ajakan diksa pun segera pergi meninggalkan diksa dan teman teman yang lain nya.
"HEHH AYANG KOK PERGII DULUAN SIH" teriak diksa lalu ia pun mengejar difa yang sudah lari kencang diikut altez yang juga ikut lari dengan diksa.
Tinggal lah alfar,vanka dan aretha yang masih berada di depan pintu kelas.
"gue duluan" lalu aretha lun pergi meninggalkan alfar dan vanka.
Alfar memegang pergelangan tangan vanka,hal itu membuat vanka menatap alfar.
"ayuk pulang bareng gue"
🐹🐹🐹🐹
Haii haii alfarezi update nih!!
Gimana sama part ini?Jangan lupa vote dan share cerita ini yah kakak kakak...
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [On Going]
Teen Fiction"ga suka abang perduliin?" "ya" "kenapa taa?"tanya alfar. "karna gw benci loh,ngerti" ucapan aretha membuat alfar terdiam dan tercengang,dan setelah itu aretha pergi begitu saja. Alfar masih diam di tempat,ia tidak menyangka dengan ini semua rasa ny...