_happy reading_
.....
Makasih yah kak ezi udah ajak aku kesini"
"bilang makasih mulu deh dari tadi" ucap alfar membuat kedua nya tertawa kecil.
Sedang asik asik nya mengobrol hal kecil dengan alfar tiba-tiba pandangan vanka tertuju kepada seseorang yang sedang di tertawa lepas bersama orang tua nya.
Hal itu membuaf vanka langsung terdiam diri,entah mengapa rasa nya ia iri sekali dengan gadis itu.
Alfar yang menyadari kediaman vanka pun mengikuti arah pandangan sorot mata nya vanka.
dan dari situ lah ia tau ternyata sedari tadi vanka melihat orang tua dan anak yang sedang tertawa lepas dan juga seperti nya merema sangat bahagia.
Alfar pun merasakan apa yang vanka rasakan."kamu pengen kayak mereka ya van" ujar alfar.
Vanka yang mendengar pertanyaan alfar pun sekarang kembali berhadapan dengan alfar.
Vanka tersenyum."jujur sih dari dulu aku pengen banget punya keluarga yang harmonis, dan juga penuh kasih sayang,tetapi itu semua gak bisa aku dapatkan"
"yang aku dapatkan hanya kehampaan,dimana papa sama mama itu selalu sibuk sama pekerjaan nya,jarang pulang juga,jarang perhatian sama aku,dan ketika mereka semua ada dirumah mereka hanya ribut kadang sampe aku takut sendiri" lirih vanka.
alfar yang mendengarkan nya pun ikut sedih ia merasa ternyata bukan hanya diri nya saja yang hidup tanpa kasih sayang yang penuh.
Alfar tersenyum dan tangan mulai memegang wajah vanka yang sudah di banjiri air mata,ia pun menghapus sisa-sia air mata vanka.
"kamu jangan nangis van,bukan kamu doang yang mengalami nya,aku juga sama tapi hanya berbeda sedikit" ujar alfar
"kak ezi juga sama kayak aku?" tanya vanka.
"iyaa,tapi beda keadaan nya"
"kalo kamu masih ada orang tua,tapi kalo aku mereka udah pergi" lirih alfar.
Entah mengapa rasa mya alfar ingin mengeluarkan keluh kesah nya kepada vanka padahal sebelum nya ia tidak pernah berani berbicara tentang keluarga nya.
"maksud kak ezi orang tua kakk udah meninggal?"
"iyaa,sebenarnya hanya bunda saya saja yang meninggal waktu saya umur 15tahun kelas 9 smp, bunda meninggal dunia akibat sakit yang diderita nya,tapi kalo ayah saja dia pergi gak tau kemana.bahkan sampai saat ini saya juga gak tau keberadaan nya" lirih alfar sekuat tenaga ia menahan air mata nya yang seperti nya akan keluar tetapi ia tahan.
"maaf kak gara-gara aku kak keinget lagi sama bunda kak ezi"
"iya gapapa kok,lagian saya juga yang mau cerita kek kamu" jawab alfar.
"emm,pasti kak ezi sedih banget ya kehilangan bunda" ucap vanka,ia penasaran dengan sisi keluarga alfar.walaupun ia belum mengenali alfar secara dekat tetapi ia sangat nyaman dengan alfar.
"pasti van,secara bunya saya itu setengah jiwa saya.bahkan sampai saat ini saya belum bisa menerima kepergian bunda" alfar tetap tersenyum lebar walaupun hati begitu rapuh.
Vanka yang melihat alfar tersenyum manis pun menatap bangga kepada kakak kelas nya ini.
Ia ikut tersenyum."kak ezi itu kuat banget ya,walaupun aku baru kenal sama kak,tapi kak udah buat aku kagum sama kak dalam menghadapi masalah"
"saya tidak begitu kuat seperti yang kamu bayangkan" ujar alfar,ia tidak mau vanka mengetahui semua masalah yang ada pada diri nya.
"udah malam,ayok pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAREZI [On Going]
Teen Fiction"ga suka abang perduliin?" "ya" "kenapa taa?"tanya alfar. "karna gw benci loh,ngerti" ucapan aretha membuat alfar terdiam dan tercengang,dan setelah itu aretha pergi begitu saja. Alfar masih diam di tempat,ia tidak menyangka dengan ini semua rasa ny...