Part 3 si tampan lagi

1.7K 83 0
                                    

"Pak seblak 1 level 3, ya pak"ucap Naura.

"Siap neng ditunggu sebentar ya"ucap penjual seblak itu Naura duduk dengan melihat lihat sekeliling.

"Pak pesanan saya udah jadi?"ucap seorang lelaki yang baru datang dan berdiri disampingnya Naura. Naura yang tidak asing dengan suara itupun menoleh betapa terkejutnya dia bertemu dengan lelaki yang pernah menabrak nya itu,si tampan lagi.

"Hai, kamu yang waktu itu kan?"tanya Naura kepada lelaki itu.

"Iya"ucap singkat lelaki itu yang tak lain adalah Azzam Fachrul Askara. Lelaki yang mempunyai paras tampan,ramah,sopan,lemah lembut,dan cuek jika baru mengenal orang apalagi orangnya perempuan.

"Nama kamu siapa?"tanya Naura.

"Azzam"ucap Azzam singkat tanpa menatap Naura.

"Rumah kamu dimana?"tanya Naura.

"-----"

"Boleh minta nomer WA kamu ngga?"tanya Naura yang tidak mendapat jawaban dari lelaki sebelahnya.

"Buat apa?"tanya Azzam.

"Emm buat temenan aja si"ucap Naura.

"Ga usah,nanti kita langsung nikah aja"ucap Azzam yang terdengar ambigu buat Naura.

"H-hah maksudnya"ucap Naura kebingungan.

Sebelum Azzam menjawab suara penjual seblak memisahkan pembicaraan mereka.

"Ini neng seblaknya"ucap penjual itu sambil memberikan kresek.

"Iya pak ini uangnya"ucap Naura.

"Ini yang pesanan mas nya"ucap penjual itu memberi sekresek seblak kepada Azzam.

"Ini uangnya pak, ambil aja kembaliannya"ucap Azzam.

"Makasih ya mas"ucap penjual seblak itu.

Setelah itu Azzam pergi meninggalkan Naura yang sedang terus melihatnya.

"Yah kok pergi sih padahal belum dapet nomernya"gumam Naura.

Lalu ikut pergi meninggalkan gerobak seblak itu.

"Assalamu'alaikum"ucap Naura ketika sudah sampai di dalam rumahnya.

"Wa'alaikumsalam"ucap Laila yang ada diruang tamu menonton TV.

"Nih kaka bawain seblak buat kamu"ucap Naura memberi kepada Laila.

"Aku ambil mangkok dulu buat kita makan kak"ucap Laila melenggang pergi ke dapur.

Setelah itu mereka menikmati seblak bersama setelah selesai Laila mencuci piringnya dan Naura pergi menuju kamarnya.

"Apa maksud cowok yang tadi"gumam Naura setelah membersihkan kan badan.

"Apa maksud dia ngajak aku nikah ya, tapi gapapa si dia ganteng juga, tapi kalaupun iya kapan?"Naura memeluk gulingnya Yang ada disampingnya dengan otak terus bertanya tanya mengenai lelaki itu dan pada akhirnya ia terlelap sampai sore.

Malam ini di kediaman Naura tengah berbincang bincang setelah selesai makan. Ayah David, bunda Elsa, abang Devan, Naura dan Laila sedang berada diruang tamu.

"Bang, abang kapan nikah?" tanya Naura yang sedang asik makan cemilannya.

"Kenapa tiba tiba nanya gitu"ucap Devan.

"Gapapa si pengen tau aja, kan abang udah tua nanti kalau ditunda tunda mulu malah ga ada yang mau karna abang udah tua, hahaha"ucap Naura tertawa sambil menaboki lengan Laila yang ada disampingnya, Laila pun pasrah aja dengan kelakuan kakanya itu.

"Heh abang tuh masih muda ya masih umur 24 tahun"ucap Devan mengelak karena tak mau dikatai tua.

"Kalau misal Naura dulu yang nikah sebelum abang, abang gapapa?"tanya Naura. Hal itu pun menari perhatian ayah dan bundanya.

"Naura kamu mau nikah sama siapa"tanya ayah David.

"Ga kok yah, tadi tuh cuma misalnya aja"ucap Naura dengan kekehan canggung.

"Abang si gapapa kalo emang kamu mau nikah dulu"ucap Devan sambil menatap Naura.

"Abang belum kepikiran soal nikah karna abang mau fokus sama kuliah dan membantu perusahaan ayah"lanjutnya.

Bunda yang sedari tadi diam ikut menimpali.

"Tapi jangan terlalu lama bang"ucap bunda yang diangguki Devan.

"Ya udah aku pamit ke kamar Bun,yah udah malem"ucap Naura.

"Iya. Bunda juga mau ke kamar"ucap bunda dengan menggandeng ayah yang diikuti Devan dan Laila yang akan pergi ke kamar masing masing.


SEKIAN UDAH DULU JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN FOLLOW AKUN AKU.

TERIMA KASIH.

MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang