Part 22 aneh

1K 46 0
                                    

Hari ini Naura akan ikut ke kantor suaminya dengan beralasan ingin dekat dengan suaminya.

"Buruan mas nanti telat"desak Naura saat Azzam mengeluarkan mobil dari garansi.

"Telat juga gapapa sayang, mas bosnya jadi bebas"

"Ga boleh gitu mas, justru mas itu bosnya harus jadi panutan yang baik buat karyawan"

"Iya dek iya, ayo masuk"Azzam membuka pintu mobil mempersilahkan Naura, setelah memastikan Naura duduk dengan nyaman Azzam mengitari mobil dan duduk dikursi pengemudi.

"Mas mas"ucap Naura membuat Azzam panik.

"Kenapa dek, ada apa hm?"ucap Azzam mengarah ke Naura.

"Gapapa cuma pengen manggil aja hehe"Naura menyengir menunjukkan deretan giginya yang rapih.

"Bikin mas panik aja sayang"

"Kenapa senyum-senyum gitu"ucap Azzam saat melihat Naura yang tak henti-hentinya tersenyum lebar sambil melirik ke arahnya.

"Gapapa mas, mas fokus nyetir aja biar gak nyenggol mobil janda"ucap Naura tertawa terbahak-bahak.

"Apasih dek gak jelas"

"Bwahaha"

"Ayo mas ketawa hahaha"ucap Naura sambil menunjukkan tawanya.

"Kaya orang gila aja"ucap Azzam tapi ia juga ikut tertawa karena melihat tawa renyah istrinya.

"Iya itu mas"

"Enak aja, gila-gila gini bikin adek mabuk kepayang"

"Hahaha"tawa mereka berdua.

Tak terasa mobil yang dikendarai mereka sudah sampai.

"Aduh mas perut adek sakit"rintih Naura memegang perutnya.

"Eh eh kenapa sayang"panik Azzam mengelus perut Naura.

"Gara-gara banyak ketawa"

"Yaudah gak usah ketawa, biar perutnya gak kram lagi, nanti kalau udah boleh ketawa lagi"kekeh Azzam.

"Huh, ayo turun dek"Azzam membuka sabuk Naura, membukakan pintu dan menggandeng Naura menuju ruangannya.

"Adek disini aja, jangan kemana-mana, kalau ada apa-apa kasih tau mas"Azzam menundukkan Naura di sofa yang dekat dengan mejanya.

"Iya sayangku"Naura mengecup rahang tegas suaminya.

"Mas kok telinganya merah"goda Naura melihat Azzam blusing karenanya.

"Aduh jantung mas, merosot sampai betis sayang"ucap Azzam memegang dadanya.

"Haha mas lucu, udah sana kerja"ucap Naura mendorong bahu semuanya.

"Siap laksanakan ibu komandan"ucap Azzam tegas sambil memberi hormat.

"Ucul banget suami aku"kekeh Naura.

Tiba-tiba saat Azzam sedang fokus ia mendengar suara tangis istrinya, membuatnya langsung menghampiri Naura.

"Hua mas hiks hiks"Naura memeluk suaminya erat.

"Kenapa, ada apa sayang"panik Azzam mengelus punggung Naura.

"Hiks ta hiks di a-aku"ucap Naura dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Sttt tenangin dulu sayang, nanti baru cerita"Azzam dengan setia menenangkan istrinya.

"Udah tenang?"tanya Azzam menghapus air mata Naura.

"He'em"

"Kenapa nangis?"

"Tadi adek baca novel terus endingnya sedih, kasian yang ceweknya mas ceweknya diselingkuhin sama sahabatnya sendiri"ucap Naura mendramatis

"Ya Allah sabarkanlah hamba mengahadapi sikap istri hamba ya Allah"ucap Azzam mengangkat tangannya.

"Mas tadi udah panik banget loh sayang, mas takut adek kenapa-kenapa"ucap Azzam merapikan hijab istrinya yang berantakan.

"Ah mas mah gitu"Naura memberengut kesal.

"Adek laper gak, biar mas pesenin makanan"

"Enggak mas"

"Mas lanjut kerja aja, sana"lanjutnya.

"Oke sayang"

Cup.

Cup.

Cup.

Azzam tercengang-cengang melihat Naura, gimana tidak Istrinya itu dari pagi ketawa terbahak-bahak terus tadi nangis meraung-raung dan sekarang kembali tertawa kembali.

Ada yang aneh dengan sikap Naura, kemaren sangat sensitif dan sekarang aneh, batin Azzam.

Azzam mempunyai firasat jika ada sesuatu dengan istrinya, dan semoga firasatnya itu benar-benar terjadi.










JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ❤️


"Jangan terlalu mencintai nanti menjadi benci, jangan juga terlalu membenci nanti menjadi cinta. Benci dan cinta itu beda tipis. Bagi Allah membolak-balikkan perasaan itu seperti membalikkan telapak tangan"


TERIMAKASIH ❤️



MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang