Part 14 Bucin

1.5K 54 0
                                    

Pagi ini kedua pasutri masih terlelap dibawah selimut padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi tapi mereka masih nyaman memeluk satu sama lain.

Sampai akhirnya Azzam lebih bangun duluan, menatap Naura yang masih berada dalam dekapannya mengamati wajah cantik istrinya yang terlihat sangat lelah akibat semalam.

Pipi merona bak kepiting rebus saat mengingat kejadian semalam dimana akhirnya Nauranya menjadi milik sepenuhnya.

"Sayang"ucap Azzam mengecup seluruh wajah istrinya.

"Adek...bangun cantik, udah siang"Azzam mengelus bulu mata lentik milik Naura.

"Enggh"lenguh Naura saat merasakan wajahnya diusik.

"Sayang bangun yok"ucap Azzam mengecup pipi chubby Naura.

"Mas"lirih Naura mengerjapkan matanya sampai terbuka sempurna.

"Kenapa sayang haus hm?"Azzam mengambil gelas yang di atas nakas namun ditahan oleh Naura, Naura menggelengkan kepalanya yang berarti tidak.

"Jam berapa mas?"tanya Naura.

"Jam 9 sayang"ucap Azzam.

"Loh kok mas gak kerja sih"

"Mas mau nemenin adek dulu, masa semalem abis main langsung di tinggal kerja sih kasian adek"Azzam menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda istrinya.

Blush! Merah sudah pipi Naura saat mengingat semalem.

"Adek kesiangan bangun, belum masak buat mas pasti mas udah laper ya?"ucap Naura mengelus rahang suaminya sesekali mengecupnya.

"Gapapa mas paham kok adek pasti capek apalagi setelah subuh tadi masih dilanjut"ucap Azzam tersenyum lebar.

"Apaan sih mas udah jangan bahas itu adek malu ihh"ucap Naura menyembunyikan wajahnya di leher Azzam.

"Ngapain malu sayang udah gausah malu mending kita mandi aja yok"Azzam membantu Naura untuk duduk sambil merapikan rambut Naura yang berantakan.

"Kita?"tanya Naura memastikan.

"Iya KITA sayang"ucap Azzam menekankan kata lalu menggendong Naura ala bridal style menuju kamar mandi.

Beberapa menit telah selesai, Naura mengeringkan rambutnya didepan cermin, namunnnn.

"Sini mas keringin"ucap Azzam merebut hair dryer dari tangan Naura.

"Nah udah selesai, cantik banget sih istri mas"Azzam meletakkan dagunya diatas pundak Naura.

"Masak bareng yok mas"ajak Naura mengelus tangan Azzam yang melingkar di perutnya.

"Ayo humaira" Naura menegang saat mendengar panggilan humaira dari Azzam.

"Malah salting, ayok sayang" kekeh Azzam lalu menggandeng tangan Naura.

"Adek mau masak apa?"tanya Azzam saat mereka sudah sampai di dapur.

"Bentar adek mau cek bahan yang ada di kulkas dulu"ucap Naura membuka kulkas yang ternyata masih ada bahan-bahan yang lengkap.

"Masih lengkap bahannya, mas mau makan apa?"tanya Naura.

"Apa aja yang penting buatan istri"ucap  Azzam memeluk Naura dari belakang dan menumpukkan dagu di pundak Naura.

"Kesukaan mas aja ya?"tanya Naura memastikan.

"Iya"ucap Azzam masih dengan kegiatan memeluknya.

"Mas lepas dulu pelukannya adek gabisa bebas gerak ini"ucap Naura melepaskan tangan suaminya.

"Gamau, maunya gini" ucap Azzam tanpa melepaskan pelukannya.

"Susah mas nanti kalau masakannya gosong gimana?"

"Gapapa mau gosong, hambar, keasinan, kepedasan, kemanisan tetap mas makan"

"Huh bucin"ucap Naura pasrah akan kelakuan suaminya.

"Biarin" Naura tak membalas ucapan Azzam ia mulai meracik bumbu untuk dimasak.

Beberapa menit selesai Naura meletakkan makanan diatas meja, dan tentunya masih dengan Azzam yang memeluknya.

"Lepas mas ini udah selesai"ucap Naura mengelus tangan Azzam.

Azzam melepaskan pelukannya dan mulai duduk melihat Naura Yang sibuk mengambilkan makanan untuknya.

"Seperti biasa sayang, satu piring berdua" Naura mengangguk menanggapi ucapan suaminya.

"Aaaa pesawatnya mau masuk"ucap Azzam menerbangkan sendoknya seperti ibu-ibu yang sedang menyuapi anaknya.

"Pesawatnya gak bisa masuk mas, bisanya adek yang masuk dalam pesawat"ucap Naura terkekeh melihat kelakuan suaminya.

"Ihh ayang diajak romantis kok malah ngerusak suasana sih"ucap Azzam kesal sambil memasukkan sendok ke dalam mulutnya sendiri.

"Haha lagian mas sih lucu"Naura tertawa melihat wajah kesal suaminya yang menurutnya terkesan sangat lucu di matanya.

"Yaudah deh iya. Ekhem" Naura berdehem untuk menghilangkan ketawanya.

"Ayo mas adek suapin aaa"ucap Naura menoel dagu Azzam lalu Azzam mulai menyuapi Naura.

"Gimana enak gak?"tanya Azzam membersihkan nasi yang ada di tepi bibir Naura lalu memakan nasi tersebut.

"Enaklah kan adek yang masak"ucap Naura tersenyum bangga Azzam pun ikut tersenyum menanggapinya.

Setelah beberapa menit selesai makan mereka masuk ke kamar untuk menunggu adzan dzuhur yang tiba sebentar lagi.

"Ayo wudhu sholat dek"ucap Azzam ketika mendengar adzan berkumandang.

"Ayok"Naura mulai melaksanakan wudhu dan sholat di imami oleh Azzam.

"Sini dek tidur siang"ucap Azzam menepuk lengannya.

Naura merangkak ke ranjang lalu meletakkan kepalanya di lengan Azzam.

"Adek pengen ke pasar malam deh mas"

"Iya nanti malam"

"Kelamaan mas mending nanti sore aja gimana kalau sore pasti udah buka"

"Iya, sekarang adek tidur dulu ya"Azzam mengecup kening Naura lalu menepuk-nepuk punggung Naura. Naura mulai menutup mata saat merasakan tepukan ternyaman yang dilakukan suaminya













MAAF KALAU BANYAK TYPO DAN CERITANYA KURANG NYAMBUNG.

VOTE,KOMEN DAN FOLLOW AKUN INI ❤️

"Wanita memang mudah untuk memaafkan tetapi wanita sulit untuk melupakan"

TERIMAKASIH ❤️

MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang