Part 20 hmm

1.1K 48 0
                                    

Hari ini Naura ingin ikut pergi ke kantor suaminya, entah ada apa dengannya, katanya ingin melihat Azzam bekerja.

Sehabis sarapan tadi sekarang Naura sedang sibuk memasukkan aneka makanan ke paper bag untuk dibawa ke kantor agar bisa menghilangkan rasa bosannya dengan memakan cemilan.

"Dek ini isinya apa"tanya Azzam menunjuk 2 paper bag yang sangat penuh isinya.

"Ada nasi goreng,roti bakar, puding, sosis goreng, nugget goreng, salad buah, minuman dingin, sama aneka snack"ucap Naura dengan satu tarikan nafas seperti orang uang sedang menawarkan dagangannya.

Azzam menganga mendengarnya, ini niat istrinya mau ikut ke kantor atau mau jualan di pinggir kantor?

"Adek seriusan mau bawa itu semua? emang bisa habis?"

"Bisa, lihatin mas sambil makan gitu, uhh nikmat yang tiada tara"ucap Naura mengkhayal sambil menatap Azzam.

"Yaudah deh terserah adek aja yang penting seneng, sini mas bawain, ayo berangkat"ucap Azzam menenteng tas kerjanya dan 2 paper bag menggunakan satu tangan yang satunya buat menggenggam tangan Naura.

Dijalan, Naura tak henti-hentinya  bercerita tentang kegiatan  kemaren bersama sahabatnya, Azzam hanya bisa mengangguk dan tersenyum mau ngomong pun tak diberi waktu karna Naura yang tak bisa berhenti mengeluarkan busa eh maksudnya mengeluarkan suara.

"Sayang udah sampe"ucap Azzam memotong pembicaraan Naura.

"Kok cepet banget mas, padahal adek baru cerita dikit sama mas"ucapnya melepaskan sabuk.

"Ayo turun"Azzam membuka pintu disebelah Naura dan mengulurkan tangan untuk menggenggam Naura.

Selama berjalan menuju ruangan Azzam, banyak yang menyapa mereka.

Azzam membawa Naura ke ruangannya yang bertuliskan, Ruang CEO.

"Luas banget mas, betah nih kalau adek seharian disini"ucap Naura duduk di sofa yang jaraknya tak jauh dari meja kerja Azzam.

"Nih hp mas kalau bosen mainin aja, kalau pengen sesuatu bilang ke mas, mas mau kerja dulu"Azzam menyerahkan hpnya kepada Naura dan membiarkan Naura melakukan suatu hal yang membuatnya senyum.

Naura memakan cemilan sambil melihat suaminya yang sedang berkutat dengan laptop, muka Azzam yang sedang serius sangat terlihat dingin dan semakin tampan berkali-kali lipat.

Naura menghampiri Azzam, menyeret kursi agar duduk disamping Azzam.

"Mas mau nggak"Naura menyodorkan puding.

"Suapin yang"pinta Azzam.

"Aaa mas"Azzam membuka mulut menerima suapan istrinya lalu ia mencium pipi istrinya yang tepat berhadapan dengan bibirnya.

"Sini duduk dipangkuan mas, sayang"

"Gak mau nanti kalau ada yang liat gimana?"

"Gak akan ada, kalaupun ada ya gapapa kan kita suami istri"

"Gak mau"

"Mau sayang"

"Enggak"

"Mau"

"Enggak ya enggak"

"Harus mau, nolak perintah suami dosa lo"tanpa menunggu jawaban istrinya Azzam mengangkat tubuh Naura lalu di dudukkan di pahanya dengan posisi menyamping.

"Eh, bikin jantungan aja"sinis Naura menggigit lengan Azzam.

"Shh sayang, sakit"rengek Azzam mencebikan bibirnya.

"Hehe maap mas"Naura mengusap bekas gigitannya.

Beberapa jam mereka masih dengan posisi yang sama, Azzam yang memangku Naura dan Naura yang sibuk makan sambil menyenderkan kepalanya di dada suaminya.

"Mas udah jam 12, ayo makan"

"Bentar sayang nanggung, cup!"

"Turunin mas, adek mau ngambilin mas makanan"

Bukannya menurunkan Naura tapi Azzam malah menggendong Naura ala koala menuju sofa.

"Nih mas, makan"ucap Naura menyodorkan nasi goreng.

"Makan berdua ya"

"Gamau, adek udah kenyang mas"

"Gimana gak kenyang dari pagi sampai siang nyemil terus"cibir Azzam.

"Biarin"ketus Naura.

Azzam memakan makanannya sesekali melihat Naura yang terus menguap menandakan jika Nauranya itu sedang mengantuk.

"Ngantuk dek?"tanya Azzam saat selesai makan.

"He'em"

Azzam mengambil laptopnya dan duduk kembali di samping Naura.

"Sini tiduran"ucap Azzam menepuk pahanya.

"Tidur sini aja, nanti gangguin mas"

"Enggak akan ganggu sayang, sini"Azzam menarik kepala Naura agar mau tidur di pahanya.

"Tidur aja nanti kalau mau pulang mas bangunin"

Terdengar helaan nafas yang teratur menandakan kalau Naura sudah memasuki alam mimpi, Azzam mengecup kening Naura lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.












MAAF KALAU TYPO BERSEBARAN DIMANA-MANA ❤️

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN ❤️

"Entah sejak kapan perasaan ini berlabuh dan entah sampai kapan perasaan ini singgah"
_author_

TERIMAKASIH ❤️

MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang