Part 21 sensitif

1.1K 45 0
                                    

Sedari pagi Azzam dibuat bingung dengan sikap Naura yang sangat sensitif, ia harus sabar menghadapi istrinya.

Azzam memangku Naura sambil mengusap air mata Naura yang tak berhenti keluar "mas harus kerja sayang, nanti mas kedatangan klien dari luar negeri dan itu penting, gak bisa diwakilkan siapapun"ujar Azzam lembut sambil menyelipkan helaian rambut Naura ke belakang telinga, sesekali mengecup keningnya agar istrinya tenang.

"Eng hiks nggak bol-leh kerja hiks haruss tem hiks temani adek"ucap Naura sesenggukan.

Azzam menghela nafas panjang, kalau istrinya udah menangis Azzam jadi gak tega buat meninggalkannya. Biarlah urusan kantor di handle oleh sekertarisnya saja, soal jadi apa gak jadi bekerja sama dengan perusahaan luar negeri Azzam tak mempersalahkan itu toh walaupun Azzam membatalkan kerja samanya ia tak akan jatuh miskin karena hartanya mengalir 7 turunan.

"Yaudah iya, mas gak kerja hari ini"ucapnya mengecup pipi Naura.

"Udah jangan nangis dek, nanti matanya bengkak"lanjutnya mengecup kedua mata Naura.

"Bener ya, awas aja kalau nanti adek tidur terus ditinggal pergi"ucap Naura melotot biar terkesan galak, tapi di mata Azzam itu sangatlah menggemaskan, andai ini malam mungkin Azzam sudah menerkamnya.

"Iya bener sayang, emang kapan sih mas pernah bohong sama adek"ucap Azzam menggigit pipi Naura.

"Shh hiks hiks, sakit hiks"Naura menangis kembali dan itu ulah suaminya sendiri, dah lah Azzam menyebalkan.

"Eh sayang, maaf ya maafin mas, mas gak sengaja sayang, mas terlalu gemesh sama adek"ucap Azzam mengusap bekas gigitannya.

"Nakal hiks, giginya perlu dicabut biar gak bisa gigit-gigit lagi"Naura mencubit bibir tebal suaminya membuat Azzam meringis, gapapa zam gapapa yang penting istri lu gak nangis lagi.

Cup.

Cup.

"Udah ya"ucapnya setelah mengambil kecupan singkat dihidung dan bibir Naura.

"Hari ini kita mau ngapain sayang?"tanya Azzam.

"Gatau, maunya deket sama mas terus pokoknya"ucapnya manja.

"Iya, mas mau ganti baju dulu"Azzam menurunkan Naura lalu ia pergi ke kamar untuk mengganti pakaian yang lebih santai.

Mereka menghabiskan waktu hanya dengan menonton tv dan itu membuat Azzam memberengut kesal.

"Kalau gini mending mas kerja aja sayang"celetuk Azzam tiba-tiba.

"Berarti adek penghalang mas buat kerja?gitu?"Naura melengkungkan bibir dengan mata yang berkaca-kaca siap menangis.

"Hey dek, mas gak nyalahin adek kok, jangan nangis dong"ucap Azzam mendekap tubuh Naura.

"Kenapa adek gini?"lanjutnya merapikan rambut Naura.

"Gini gimana? Tambah jelek,gendut,hitam gitu maksud mas? Iya? Hah?"ucap Naura tegas sambil meneteskan air mata.

"Ya Allah sayang, enggak maksud mas gak gitu"ucap Azzam panik saat Naura berlari ke kamar.

"Sayanngggg"teriak Azzam mengejar Naura.

"Dengerin mas, maksud mas gak gitu"tanpa aba-aba Azzam memangku tubuh Naura.

"Dek, tadi mas cuma mau bilang gini kenapa adek jadi sensitif gini sayang, emang ini tanggalnya adek?"tanya Azzam menatap dan dibalas gelengan oleh Naura.

"Terus kenapa jadi gampang nangis? Gak biasanya loh adek kaya gini"lanjutnya mengecup bibir Naura.

"Gak tau bawaannya pengen nangis terus"

"Yaudah, lakuin kemauan adek yang bikin nangis"

"Mau mukulin mas boleh?"tanya Naura dengan mata berbinar.

"Nanti badan mas sakit sayang, terus kalau sakit nanti gak bisa gendong adek gimana?"ucap Azzam membela diri.

"Hiks hiks mas jahat"Naura memukuli muka Azzam dengan brutal.

Azzam hanya diam membiarkan istrinya memukuli wajah tampannya. Sabar Zam, sabar dicintai istri batin Azzam.

Setelah puas memukuli wajah Azzam, Naura tersenyum lebar melihat rambut Azzam yang berantakan karena ulahnya.

"Udah puas sayang?"tanya Azzam tersenyum lembut selembut hati author.

"Hehe iya, maapin adek ya"Naura merapikan rambut Azzam dan meringis saat melihat lebam kemerahan di pipi Azzam.

"Iya sayang gapapa, menting istri mas ini bisa senyum lagi"ucap hanya mengecup kening,alis,mata,hidung,pipi dan turun ke bibir.














JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ❤️

"Ketahuilah kalau perasaan itu hilang dari hatimu, karna Allah tau mana yang baik untukmu"

TERIMAKASIH ❤️

MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang