"Ayang Ebeb, kok gituu sih? Loh kok maarah?"
_______________________
_______________________ZHAN sedang tersenyum ke arah ponselnya yang menampilkan foto Changyi. Foto itu dikirimkan oleh Bibi Lin yang Zhan bayar sebagai pengasuh saat dia pergi bekerja. Zhan tidak tahu saja kalau Yibo mengintipnya dari pintu ruang dosen.
"Hidup tanpa cinta, bagai bunga tak bertaman, haii begitulah kata para pendusta~ aduhai begitulah kata para pendusta~"
Dukk! Jidat mulus Yibo dibenturkan oleh Dylan yang entah nongol dari lubang semut mana.
"Lo kalau nyanyi, ya bermartabat dikit napa, sih? Liriknya kebalik, Yanto!"
Yibo mendengus, "terserah gue, dong. Lo 'kan buktinya pendusta itu ada."
"What do you maksud?"
"Diem ah, gue mau ngintipin Ayang Ebeb lagi. Duhh kok hati ini adeeem gitu kalau liat dia. Bener-bener kencing bidadari deh Pak Xiao ini. Ck ck ck, gimana bisa gue nikah muda tanpamu, Pak? Astagahhh, gue beruntung banget lahir dan kuliah di negeri ini. Hati gue terpenuhi rasanya, bener-bener gue nggak kuat pisah dari dia walau cuma sekentut."
Yuchen yang baru tiba hanya bersandar, berdecih pada Yibo yang mulai lebay jika melihat Pak Xiao mereka. Daripada ngebucin macam tokek dengan tembok, mending Yuchen ngupil saja sambil membayangkan Zhoucheng. Duh, pria manis itu sedang apa hari ini, ya? Apa sedang sibuk mencari tai kucing untuk difoto seperti biasa? Besok atau lusa, Yuchen akan belikan 2 truk tai kucing paling viral untuk sang dambaan.
Untuk pertama kali dalam sejarah perdosenan seorang Xiao Zhan, pria itu tersenyum lebar ke arah Yibo. Sangat manis sehingga si titisan Singa ganteng terpukau, melotot syok, hati berdebum syahdu bagaikan gendang dangdut Indorias.
"A-Ayang Ebeb...senyum...h-ha?"
Tampak Zhan berdiri setelah mengantungi ponselnya, dia berjalan menuju Yibo. Dylan yang awas segera berpaling dan menempel di tembok sebelah Yuchen.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN JUDES (YiZhan)✔️
Short StoryKelas Wang Yibo yang ada di jurusan Biologi A kedatangan dosen baru bernama Xiao Zhan. Pintar dan cantik, sih, tapi kok judesnya minta ampun? Yibo yang tengil pun berusaha merebut atensi sang dosen dengan berbagai upaya. "Simpan buku kalian dan dud...