38. Ingat Bawa Sesajen?

472 50 25
                                    

"Percaya alien itu ada, nggak? Muka lo lonjong kayak timun."

__________________________🏗️
__________________________🏗️

CHEN FEIYU kekasih Wang Jackson baru selesai belajar membuat kue apem, tapi tepung adonan justru meledak hingga wajahnya seketika terpoles ajaib bak skinker abal-abal harga 25 ribuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHEN FEIYU kekasih Wang Jackson baru selesai belajar membuat kue apem, tapi tepung adonan justru meledak hingga wajahnya seketika terpoles ajaib bak skinker abal-abal harga 25 ribuan. Lin Yi tertawa karena kebetulan mereka sedang melakukan video call, serta--eh eh, bentar dulu bentar. Kok ada yang ngejanggal, ya? Kenapa ada A'Fei dan si Kakak Koki Kaya dan Lin Yi? Fiksi apa, sih, nih?

Yibo mendesis bagai ular derik ke arah langit. Dia ingin mengebom Penulis yang akhir-akhir ini sering pikun masalah angka dan dialog.

"Kalau gue adalah alien, pasti udah gue bom lo dari UFO, Penulis tak bergaji!"

Ah? Ehhehehe~ mangapkan eikeh. Ternyata tadi salah serper. Itu harusnya untuk di fiksi sebelah. Biasalah, maklumi saja karena Penulis memang rada sibuk jadi pengangguran. Jadi otak kiri dan kanannya berpencar bagai grup ngutang.

Sudahlah, kita mulai chapter ini dengan menjampi-jampi Wang Yanto, Wang Dahlan dan Cao Sinchan. Semoga mereka jomblo di akhir cerita.

"GUE APAL KELAKUKAN BURUK LO, PENULIS! GUE TANDAI KARTU KELUARGA LO!!"

Kagak denger.

__________________________🏗️
__________________________🏗️

SAMBIL mengenyam pendidikan, maksud eikeh, sambil mengunyah rumput ilalang bagai sapi lepas kandang, Dylan duduk mengangkang di depan Yuchen yang tampak jengkel akan sesuatu.

"Eh, Cao. Lo percaya alien itu ada?"

"Percaya lah, Tuhan 'kan menciptakan makhluk nggak mungkin manusia atau hewan doang." Jawab si kaya.

Dylan ngangguk-angguk ala gitaris band rocker. "Gue sama hantu aja percaya, apalagi alien. Percaya manusia ditakdirkan berpasang-pasangan?"

Yuchen mengangguk. "Gue adalah warga negara yang taat, bung. Jadi percaya, dong."

Dylan mencabut ilalang lagi, mengunyahnya tapi langsung memekik kesakitan. Itu tumbuhan putri yang tidak percaya diri, alias putri malu!

"Tapi kok lo jomblo?" Celetukan Dylan membuat Yuchen nelangsa, seolah-olah baru melihat UFO meledak di wajah sahabatnya itu.

"Kok lo diem? Sedih, ya? Kenapa mesti insekyur segala? Cowok riya' kayak lo bisa insekyur juga? Kenapa lo nggak beli mental di Pasar Kepedean? Lah, kok diem? Jawab, dong! Woy, Sinch--"

"GIMANA GUE BISA JAWAB KALAU MULUT LO NYEROCOS TERUS KAYAK PENAGIH UTANG?! EMANG LO YA SI WANG DAHLAN KANDIDAT DUKUN SANTET!!"

Dylan mendengus, dia melempar wajah glowing Yuchen dengan sebatang bunga putri malu. Durinya langsung menggesek hidung cowok itu, lantas saat ditarik, Yuchen kehilangan sejumput bulu hidung.

DOSEN JUDES (YiZhan)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang