"Ayang Ebeb, kok empuk? Wow! Boleh minta segelas?"
_________________________⬇️
_________________________⬇️Senggoul Bacock Univerisity
jam 08.30 pagi"AWAAAAASS!!" Drakk! BRUKK!
"AAKHH!!"
Ahh~ pagi yang indah di Bikini.
Maaf, Bottom-nya ketinggalan. Tampak Yuchen terjerembab elegan di atas aspal parkiran khusus kendaraan mahasiswa. Ada stiker roda sepeda di belahan pantat berlapis jeans mahalnya. Zhoucheng si penabrak langsung melompat dari sepeda, nyaris nyunsep saking paniknya. Jika Yuchen mati hari ini, tamatlah riwayat si pencinta tai kucing! Dia. Dia bisa digantung di pulau pribadi Keluarga Cao tanpa atasan, sehingga ketek mulusnya akan terpapar sinar matahari. Tidak, itu tidak baik!
"Yuchen! Lo masih hidup?! Please, matinya di-pending dulu. Gue belum bayar SPP semester ini, masa iya mesti nebus diri sendiri di penjara?!"
Dengan penuh rasa cemas, Zhoucheng membantu Yuchen bangun. Pria glowing itu duduk mengangkang, wajahnya pucat dengan alis berkerut.
'Apa dia mendadak sembelit gara-gara gue tabrak?' Zhoucheng membatin takut.
Saat menoleh, Yuchen mendapati makhluk seindah bunga teratai.
"Jiang Cheng, putera bungsunya Tuan Jiang Fengmian dan Madam Yu Ziyuan. Oh astaga, apa aku terjebak di dunia kultivasi dukun santet Wei Wuxian?"
Zhoucheng berkedip-kedip bingung. Yang ditabrak 'kan pantat, bukan otak. Apa karena kelamaan berteman dengan Yibo dan Dylan, otak Yuchen pindah ke usus 12 jari dan meleleh ke anus?
"Yuchen, lo lupa ingatan? Ini Wang Zhoucheng. Mending gue antar ke UKS, deh."
"Kita nggak punya UKS, yang ada UKK; Unit Kesehatan Kampus." Yuchen menjawab sambil nyengir aneh. Tatapannya tidak beralih dari makhluk berpakaian serba ungu ini.
Sungguh, Zhoucheng jadi mirip ubi ungu yang manis. Yuchen jadi ingin merebusnya dalam sekendi air cinta yang panas, ehekk!
Akhirnya, Yuchen dibantu berdiri bagaikan lansia yang akan mengidap stroke. Tidak melihat jalan saat dibimbing dan Zhoucheng yang merasa illfeel sebab ditatap terus bagai maling ayam, maka...BRAKK! PESSS~
Wajah putih glowing Yuchen berubah warna jadi hijau pekat kala menabrak sepeda Zhoucheng. Ada bunyi meletus kecil dan itu bukan ban.
"A-apa lo kentut?"
Yuchen menggeleng dengan air mata berlinang. "Lato-lato gue pecah...hikss..."
"Lato-lato? Lo anak tiktak, ya?"
"Lato-lato, Cheng. Di dalam sini." Yuchen menunjuk celananya dan wajah Zhoucheng memucat.
"HAAAH?!"
"Padahal itu aset terbaik gue buat hamilin lo, Cheng."
"SIALAN! KAMVRETO BANK-SAD!!"
"Please, jangan ramah-ramah sekarang. Eh maksud gue, jangan marah-marah. Gue kesakitan, Cheng. Anterin ke kelas aja, ya. Sebagai mahasiswa kaya yang teladan, gue nggak boleh titip absen kayak anak-anak epep."
Zhoucheng berdecih hingga liur aroma odol Komedo muncrat ke hidung Yuchen. Untung naksir, kalau kagak, sudah Yuchen smack down dia. Namun belum sempat dibimbing bagaikan manten menuju pelaminan, Yuchen harus berhenti lagi ketika suara lonceng mobil--ah, maaf. Maksud eikeh, suara...KOK GUE LUPA, SIH?! ITU LOH, APA NAMANYA ALAT YANG BUNYI DI MOBIL BUAT NYINGKIRIN ORANG DI PINGGIR JALAN?! AAKHHH!! TERSERAH!
KAMU SEDANG MEMBACA
DOSEN JUDES (YiZhan)✔️
Short StoryKelas Wang Yibo yang ada di jurusan Biologi A kedatangan dosen baru bernama Xiao Zhan. Pintar dan cantik, sih, tapi kok judesnya minta ampun? Yibo yang tengil pun berusaha merebut atensi sang dosen dengan berbagai upaya. "Simpan buku kalian dan dud...