1. prolog

1K 43 0
                                    

بسم الله الر حمن الرحيم
.
.
.

Assalamualaikum gyusss...
Aku wawa...
Iya..
Author Rafaizan, ini akun baru aku gyusss...
Hp yang ada akun Rafaizan hilang pas aku liat sholawatan, aku juga kaget kok bisa ya. Biasanya engga sampe hilang, mungkin karena Gus azmi, jadi kan rame terus akunya tledor.

Gyusss... aku minta kalian unpol akun yang dulu, kalo mau baca gapapa Silahkan
.

.
.
.

-Entah mengapa jika bersama dia bawaanya ingin selalu marah- Altamaira Kamalini Madhumati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Entah mengapa jika bersama dia bawaanya ingin selalu marah-
Altamaira Kamalini Madhumati

.
.
.


“Assalamualaikum bunda. Altamaira, pulang nihhh!” Altamaira mengambrukkan badanya di sofa tanpa ada niatan mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

“YA ALLAH!, anak bunda yang lucu, cantik, manis, gemesin. Ganti dulu dong nak pakaian kamu!”

Altamaira tersenyum lebar saat sang bunda menuruti nama panggilan yang di sarankan oleh Altamaira beberapa minggu yang lalu.

Senyumnya pun memudar, “bundaaaaa... capek!” ucapnya manja, sang bunda pun meletakkan tangannya seperti model membuat Altamaira membolakan matanya.

“I-iyya, iyya bunda. Altamaira bakal ganti baju kok, jangan marah yaaa” gadis kecil itu berlari menuju tangga yang menghubungkan kamarnya.

“ALTAMAIRA, NANTI KALO AYAH PULANG KAMU CEPET-CEPET TURUN. BUNDA SAMA AYAH MAU NGOBROL BENTAR,”

“IYYA BUNDA SANIA ISTRINYA BAPAK ANDIK”

Jam dinding menunjukkan pukul tujuh, ketiga insang sedang berkumpul di ruang tamu. Mata Altamaira sudah sembab karena kebanyakan menangis,

“Tapi Altamaira engga mau, Bunda, ayah”

Jika kalian berpikiran bahwa Altamaira akan di jodohkan maka kalian salah besar, Altamaira bukan di jodohkan tetapi dia akan di masukkan ke pondok pesantren.

“kamu coba, di sana kan ada abang kamu juga!” ucapan tegas keluar dari Andik, karena sendari tadi anaknya ini membantah perkata yang ia ucapkan.

“ALTAMAIRA ENGGAK MAU AYAH, ALTAMAIRA BENTAR LAGI LULUS!”

Andik menatap anaknya dalam, ia tau sifat anaknya yang tidak bisa di kasari. Gadis itu mendengar seseorang berkata dengan nada membentak saja sudah menangis, padahal kata-kata bentakan itu bukan untuk dirinya.

Lelaki yang hampir paruh baya itu menghela napas ringan “Kamu mau bernasip sama seperti kakamu, yang mempermalukan ayah dan bunda. Kamu mau?”

*******

Altamaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang