6. selama duapuluh lima menit

257 26 1
                                    

بسم الله الر حمن الرحيم
.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Assalamualaikum, gimana puasanya?
Lancar? Yang bolong coba angkat tangan?
Hehehhehehe sabarrr, namanya juga perempuan.

.
.
.

-Penderitaan karena disiplin lebih baik daripada penderitaan karena penyesalan-
Kiyai pondok saya.
.
.
Nanti di akhir ada gambar tolong dilihat! Penting!
.
.

"Gimana sih!!" Altamaira mengacak rambutnya frustrasi, gadis itu menghafal Alquran surah Al-Baqoroh ayat sebelas. Matanya kian memanas, "Gue gak bisa!" Tak dapat di tahan kini air matanya lolos begitu saja.

Meyla dan Sharna yang masuk ke kamar pun tergejolak kaget dengan Altamaira yang sudah menangis, kedua gadis itu menghampiri Altamaira.

"Kenapa lo?" Altamaira tak mengidahkan pertanyaan Sharna, Meyla pun tersenyum dan duduk di depan Altamaira yang sedang menangis.

"Susah ya?" Tanyanya lembut mengundang anggukan kepala dari Altamaira dan helaan napas dari Sharna.

"Mau tips enggak biar enak hafalannya?" Altamaira mendongak menatap Meyla, Gadis itu mengusap ingus dan air matanya.

"Emang ada?" Meyla tersenyum semakin lebar dan mengangguk, "Gue mau lah, gila apa mau nolak".

Meyla mengambil bolpoin dan juga selembar buku, kemudian gadis itu memberikannya ke Altamaira.

"Allahhumma fakkihni fiddihni waalimni wata'wil" ini di baca pas mau hafalan.

"Allahhumma inni asaluka ilman nafi'an warizqon toyyiban mu'amalan mutaqobbala" dan ini baca aja setiap selesai Shalat, "Itu doa dari ustaz Adi Hidayat"

"Bener nih?"

"Dasar gak tau di untung, di udah di kasih malah ngelunjak lagi!"

Altamaira melotot ke arah Sharna, "Gue cuman nannya, sensitif amat sih" Altamaira memutar bola mata malas, "Eh lupa, itu kan emang bawaan dari sananya ya. SENSITIF!"

********

Altamaira berjalan menelusuri pondok yang sedang ada kegiatan ro'an atau bersih-bersih. Gadis itu memang tak bisa diam sedikit pun, selalu ada saja tingkah yang di buat. Buktinya saat ini Altamaira sedang mengambil satu per satu kutu yang ada pada kucing yang entah dari mana datangnya.

"Jorok banget lo cing, kutu lo banyak!" ucapnya sambil menarik kutu dari rambut kucing itu, "Udah, capek gue. Kutu lo banyak banget" gadis bergamis hitam itu meletakkan kucing tersebut di tanah.

Altamaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang